ku titipkan kisah ku dalam perjalanan waktu yang panjang
lelah menerobos liang-liang di tepian danau yang memerah
cacing dan kutu terdepak dari sisa perjalanan waktu itu
sebab tak ada air untuk minum atau sekedar melegakan teggorokan yang kering
ku tengok diri mu di sela rimbun hijau dedaunan pohon cemara
disanalah engkau berkicau
bagai burung
atau apa sajalah namanya
sebab aku tak pandai berkata-kata
hanya hati nurani bicara
Depok,02/03/2010
pukul,03.37
02 March 2010
Perjalanan Waktu
3:31 AM
8 comments
8 komentar:
Semangat sob.... waktu jualah yang akan menjawabnya :)
Biarkan dia berkicau
dengan lagu gubahannya
Janganlah menari
Kalau langkahmu terbalut duri
he eh lucu pic anaknya kang wilyo :)
indah kata2nya...
waktu bisa menyembuhkan semua luka, percaya ngga? saya sih percaya...
aku suka sekali fotonya.
namun, tembus mataku memandangnya, terus ke hati,
tertusuk pilu mengenang kamu, will.
mantaf..
ketulusan dan kesedihan seperti
angin dan debu
semakin kencang angin bertiup
kesedihan itu akan terhempas
jauh dari hatimu
adek putra .. guanteng..
mirip ayah kali ya he he..
keep spirit :)
@ Ica..
terimakasih atas dorongan semangat nya...Insya Allah
@ I2 ..
indah juga bait kata ini sob...thanks ya
@ smart club
Richa...thanks ya....
@ lina@women's perspectives
Amin...Insya Allah
@ setiakasih ...
terimakasih sahabat
@ alkatro
semoga debu itu segera tertiup angin kencang....hehehehe..ya dong..ganteng kan...
Post a Comment