31 December 2016

Saya Ingin Bahagia

Ada yg bertanya pada saya pagi ini,  "apa yg komdan cari, senang atau bahagia?" tanpa berfikir panjang saya langsung menjawab "saya ingin bahagia pak !" lantas pembicaraan pun menjadi panjang.

Bahagia itu sederhana, tak membutuhkan syarat,  sementara senang itu adalah sebuah rasa yg timbul setelah kita mendapatkan sesuatu.

Berapa banyak org yang punya mobil ?
Berapa banyak org yg berduit banyak? Mereka senang telah mendapatkannya, tapi apakah mereka semua bahagia? Masih ada yang korupsi toh?

Berapa banyak lelaki yang telah memperistrikan wanita cantik dan kaya, lantas apakah mereka bahagia?  Tunggu dulu... masih ada juga yang cari wanita lain tuh.

Disatu sisi kita melihat betapa bahagianya seorang anak hanya karna mendengarkan bunyi klakson TELOLET. Sesederhana itu !

Masalahnya kita selalu terbuai dengan KEMASAN,  bukan isi.
Terbuai dengan uang, harta, penampilan, bukan hati,  sementara hati adalah tempat bermuaranya segala bahagia. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk bertaqwa agar kita bahagia ?

Seorang yang mengendarai mobil mewah ketika melihat pak tani berjalan bersama istrinya ke sawah berkata "alangkah bahagianya pak tani setiap hari berdua kesawah,  begitu mesra,  sementara saya, kumpul dgn keluarga seminggu sekali saja sangat luar biasa"

Sementara pak Tani melihat pengendara mobil mewah berkata "aduhai bahagianya sipengendara mobil mewah,  kemana-mana naik mobil mewah".

Semua bermuara pada hati. Jika hati kita bersih,  tak silau dengan "KEMASAN" maka insya Allah bahagia teraih sudah.

0 komentar: