HEBATNYA DIARY.
Sejak kecil saya suka menulis, menulis tentang apa saja, mungkin karna itu pelajaran yg paling saya suka saat SD dulu adalah mengarang. Saya biasanya menulis tentang alam, gunung, laut, dll tentu dengan bahasa kekanak-kanakan. Hehehe.
Saat ini, media untuk menulis itu sangat banyak tersedia, ada FB, Twitter, Instagram, blog, dan lain sebagainya, tapi bagi saya, dari sekian banyak media itu, tak ada satupun yg bisa mengalahkan Diary dalam menulis sesuatu.
.
Saya punya blog, saya punya FB, saya punya Twiter, saya punya instagram dan saya punya BBM. Saya sudah menulis disemua media itu. Di blog ini ada 200 lebih tulisan saya, tapi ketika saya menulis di media-media itu, saya harus membacanya berulang-ulang sebelum sy share ke publik atau bahkan saya harus menyunting ulang tulisan itu karena takut menyindir orang, takut ada unsur sara dll yang semua itu tak pernah terjadi ketika saya menulis di buku Diary.
.
Hebatnya Diary.
Dalam Diary kita bisa menuangkan segala apa yang ada dalam otak menjadi sebuah tulisan dan tak perlu takut dengan UU ITE. Tak perlu patuh pada etika-etika menulis dan tak perlu tunduk pada etika jurnalistik atau apalah itu namanya. Jika marah ya marah saja, jika kesal ya kesal saja tulisan dapat mengalir sesuai apa yang ada dalam hati dan fikiran.
James Pennebaker seorang peneliti bidang psikologi dari Universitas Texas, menyatakan bahwa menulis diary dapat memperkuat sistem imun, atau disebut T-lymphocytes.
Namun sayang.
Di era sekarang ini, kita lebih banyak mengetik ketimbang menulis. Anak-anak lebih banyak dikenalkan dengan HP, Gadget, Tablet atau apalah itu namanya ketimbang BUKU dan PENA.
Ironi........
18/1/17
*dariku AL
19 January 2017
Hebatnya Diary
9:28 AM
No comments
0 komentar:
Post a Comment