Disebuah pantai yang luas, terlihat sebuah perahu nelayan yang menggunakan layar putih mengikuti angin menuju ke dermaga kecil di sebuah desa.
Layar putih menerima tiupan angin sehingga perahu nelayan itu dapat maju menerjang gelombang. Sang layar sangat mengagumi dirinya, sang layar bangga melihat bayangan dirinya yang terlihat di permukaan air. "Aku laksana kupu-kupu raksasa putih yang menegakkan sayap, begitu indah, begitu gagah. Nelayan tak dapat mencari ikan di laut tanpa ku. Karena aku, dapur nelayan bisa ngebul." gumam sang layar bangga.
Sang layar lantas menertawai sebuah dayung kayu yang tersimpan di pinggir perahu. Dengan bangga berkata, "Hai dayung, kamu ini benda yang tidak berguna, kamu bukanlah keluarga besar kami. Kamu hanya seonggok sampah, kumal dan hanya menempel saja di pinggir perahu. Lihatlah aku, perahu ini melaju dengan cepat menerjang ombak, semua karena adanya aku si layar putih ! Sedang kamu ! tidak dapat mengerjakan apa-apa kecuali bermalas-malasan tidur dipinggir perahu !" Dayung hanya diam tak membalas.
Ketika senja telah datang, perahu telah mendekati dermaga. Terlihat nelayan melepaskan tali, terdengar bunyi sreeeet ! layar tergulung dari atas ke bawah. Selanjutnya nelayan mengambil dayung kayu yang sedari tadi menempel di pinggir perahu. Sang nelayan mulai mendayuh perahunya menuju dermaga sehingga perahu tersebut dapat menempel di sisi dermaga. Si layar nampak cemas, raut wajahnya menempakkan kegelisahan, "Mengapa saya di gulung, dan mengapa pula si nelayan menggunakan dayung tak berguna itu !" teriak layar.
"Ha..ha..ha..ha...sekarang kamu sudah mengerti kan ?" kata dayung.
"Kamu hanya merasa bangga dan hebat jika sedang mengikuti angin, sedang aku, walaupun kemampuan ku tidak besar tapi justru bisa digunakan untuk melawan angin".
"Hai, layar ada saatnya kamu di butuhkan dan ada saatnya pula aku dibutuhkan".
Mendengar perkataan dayung, sang layar tak dapat berkata-kata, dia hanya diam dan menyesali kesombongannya.
Kesimpulan :
Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Pada saat diri berada pada kejayaan, punya segudang gelar, rumah mewah, uang melimpah, janganlah sombong, bangga diri dan memandang rendah orang lain. Pun, jika berada pada posisi yang kurang menguntungkan, janganlah memandang rendah diri sendiri. Manusia adalah mahluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Orang kaya ada oleh sebab adanya orang miskin, orang pandai ada oleh sebab adanya orang bodoh, begitu sebaliknya. Maka kenali dan sadari diri dengan tepat dan dengan hati yang jernih, barulah kita dapat menikmati indahnya hidup..... Insya Allah.
Layar putih menerima tiupan angin sehingga perahu nelayan itu dapat maju menerjang gelombang. Sang layar sangat mengagumi dirinya, sang layar bangga melihat bayangan dirinya yang terlihat di permukaan air. "Aku laksana kupu-kupu raksasa putih yang menegakkan sayap, begitu indah, begitu gagah. Nelayan tak dapat mencari ikan di laut tanpa ku. Karena aku, dapur nelayan bisa ngebul." gumam sang layar bangga.
Sang layar lantas menertawai sebuah dayung kayu yang tersimpan di pinggir perahu. Dengan bangga berkata, "Hai dayung, kamu ini benda yang tidak berguna, kamu bukanlah keluarga besar kami. Kamu hanya seonggok sampah, kumal dan hanya menempel saja di pinggir perahu. Lihatlah aku, perahu ini melaju dengan cepat menerjang ombak, semua karena adanya aku si layar putih ! Sedang kamu ! tidak dapat mengerjakan apa-apa kecuali bermalas-malasan tidur dipinggir perahu !" Dayung hanya diam tak membalas.
Ketika senja telah datang, perahu telah mendekati dermaga. Terlihat nelayan melepaskan tali, terdengar bunyi sreeeet ! layar tergulung dari atas ke bawah. Selanjutnya nelayan mengambil dayung kayu yang sedari tadi menempel di pinggir perahu. Sang nelayan mulai mendayuh perahunya menuju dermaga sehingga perahu tersebut dapat menempel di sisi dermaga. Si layar nampak cemas, raut wajahnya menempakkan kegelisahan, "Mengapa saya di gulung, dan mengapa pula si nelayan menggunakan dayung tak berguna itu !" teriak layar.
"Ha..ha..ha..ha...sekarang kamu sudah mengerti kan ?" kata dayung.
"Kamu hanya merasa bangga dan hebat jika sedang mengikuti angin, sedang aku, walaupun kemampuan ku tidak besar tapi justru bisa digunakan untuk melawan angin".
"Hai, layar ada saatnya kamu di butuhkan dan ada saatnya pula aku dibutuhkan".
Mendengar perkataan dayung, sang layar tak dapat berkata-kata, dia hanya diam dan menyesali kesombongannya.
Kesimpulan :
Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Pada saat diri berada pada kejayaan, punya segudang gelar, rumah mewah, uang melimpah, janganlah sombong, bangga diri dan memandang rendah orang lain. Pun, jika berada pada posisi yang kurang menguntungkan, janganlah memandang rendah diri sendiri. Manusia adalah mahluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Orang kaya ada oleh sebab adanya orang miskin, orang pandai ada oleh sebab adanya orang bodoh, begitu sebaliknya. Maka kenali dan sadari diri dengan tepat dan dengan hati yang jernih, barulah kita dapat menikmati indahnya hidup..... Insya Allah.