Dahulu kala, ada sebuah desa yang sangat miskin kehidupannya. Tanahnya tandus dan tidak ada padi-padian yang bisa tumbuh disana. Masyarakat desa merasa gelisah dan pusing, tidak tahu cara apa yang harus digunakan agar bisa menghasilkan lebih banyak uang.
Di pinggir desa, ada sungai yang airnya berwarna merah, mengitari desa tersebut. Tidak ada yang tahu asal-usul sungai tersebut dan akan mengalir kemana, dan tidak pula ada yang tahu sudah berapa lama sungai itu mengalir. Didalam desa, ada seorang tua yang jenggotnya sudah putih semua dan merupakan orang tertua di desa itu. Dia sering berkata, "Leluhur pernah mengatakan, air sungai itu berasal dari tangisan seorang Dewi yang tidak rela meninggalkan dunia fana ini. Didalam sungai terdapat kalung, permata hitam dan berbagai perhiasan Dewi tersebut, sebab perhiasannya tertinggal bersama deraian air matanya. Sudah ribuan tahun berlalu, sampai saai ini tak ada satupun yang bisa mengambilnya".
Ada beberapa pemuda yang pandai berenang di desa itu. Karena mempercayai perkataan sang kakek, semuanya ingin menyelam ke dalam sungai merah. Mereka bertekat mencari harta karun sang Dewi di dasar sungai. Suatu hari beberapa pemuda melompat dan menyelam ke dasar sungai, seluruh tubuhnya masuk kedalam air, mereka meraba-raba dasar sungai, setelah itu muncul kembali menghirup nafas dalam-dalam, kemudian menyelam lagi. Tiba- tiba seorang pemuda memegang sesuatu yang bulat dan keras. hatinya merasa senang bukan kepalang dan berfikir pasti inilah hartanya. Pemuda itu berenang ke tepi dan melihat apa yang telah diperolehnya. Benda itu berbentuk bulat, dan mengeluarkan sinar hitam.
Sebenarnya benda itu adalah siput, tetapi karena fikirannya telah dihantui oleh rasa ingin kaya raya, punya harta banyak, lepas dari kemiskinan, dia tidak memeriksa lebih lanjut. Dengan gembira pemuda tersebut berlari kembali ke desa. "Aku menemukan harta karun !! aku menemukan harta karun !! aku sudah menemukan permata hitam !!" teriak pemuda itu dengan kerasnya. Warga desa yang mendengar kabar ini langsung berkerumun untuk melihat. Mereka semua memuji pemuda itu. "Akhirnya desa ini mendapat harta karun. Sekarang kita pasti kaya raya !" teriak salah seorang warga.
"Ayo, sekarang juga kita jual mutiara hitam itu ke kota, agar secepatnya kita menjadi kaya raya !"
Berangkatlah pemuda itu bersama beberapa orang warga ke kota untuk menjual hasil temuannya. tetapi betapa kagetnya mereka sebab beberapa Toko Perhiasan yang mereka temui semua hanya tertawa terbahak-bahak sambil berucap "Kalian ini sudah gila ya, sejak kapan siput berubah menjadi mutiara ?"
Kesimpulan : Saat tergiur dengan harta benda, biasanya manusia dapat kehilangan kemampuannya untuk menilai sesuatu, terkadang akal sehat hilang. Tidak mau mendengar saran dan pendapat orang lain dan mengambil tindakan bodoh.
13 August 2011
Seorang Pemuda Tergiur Dengan Harta Benda
1:30 PM
3 comments
3 komentar:
cerita ini,,bisa menghibur dan membuat orang semakin kuat,,ketika mengalami kekalahan...terimakasih,
kok blog nya berubah drastis kang, hampir tak ku kenal lg
pokonya,
kalah menang hati senang
Post a Comment