Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman lama, teman masa SMA yang sudah saya anggap sebagai saudara. Sebuah pertemuan yang sungguh sangat mengharukan. Bagaimana tidak, teman lama ini adalah teman yang dulu pernah mengangkat saya dari sebuah keterpurukan pasca SMA.
Pertemuan yang penuh gelak tawa walau sesekali wajah kami menampakkan wajah serius ketika memasuki topik pembicaraan yang memang mengharuskan kami berwajah serius. Berjuta cerita keluar dari bibir kami masing-masing, tentang pacarnya yang sekarang sudah memberinya 4 orang anak setelah melalui proses ikatan suci sebuah pernikahan, atau tentang apa saja. Saya bagai membaca ensiklopedia atau menonton sebuah film tentang perjalanan hidup seseorang. Sangat menyenangkan bertemu sahabat lama yang sudah sekian tahun tak bertemu. Apalagi dengan seorang sahabat yang pernah mengangkat saya dari sebuah keterpurukan. Yah, keterpurukan sikap, akibat fikiran-fikiran masa muda yang emosional.
Setelah mengobrol nyaris dua jam lamanya dengan menghabiskan segelas kopi dan beberapa makanan ringan di sebuah Mall terkemuka di kota Depok. Saya pulang ke rumah, sambil merebahkan tubuh saya diatas kasur, saya merenung jauh dan di sinilah saya merasakan arti penting sebuah sahabat, tentu sahabat sejati yang tanpa balutan kata kamuflase atau kemunafikan. Sahabat yang bisa saling mengingatkan satu sama lain untuk kebaikan. Entah apa jadinya saya sekarang jika dulu sahabat saya ini membiarkan saja apa yang saya inginkan. Atau bahkan mengiyakan apapun yang saya lakukan.
Saya sama sekali tidak mendewakan atau membangga-banggakan sahabat saya ini, oleh sebab dia adalah salah seorang yang berjasa dalam hidup saya. Sama sekali tidak. Saya hanya berfikir bahwa begitu banyak manusia tergelincir dalam kehidupan yang sia-sia atau bahkan amruk, rusak dan tak punya masa depan hanya karena sahabat. Sahabat yang konon katanya mencintai serta menyayangi kita padahal ternyata menghancurkan kita. Ada berapa remaja putus sekolah bahkan terlibat narkoba, ada berapa rumah tangga rusak, ada berapa wanita jadi pelacur, ada berapa lelaki yang menjadi pecandu miras dan ada berapa orang yang tergelincir dalam dunia hitam hanya karena sahabat ?? Ach...Rasanya saya tak perlu membeberkan satu persatu tentang hal ini sebab anda pun sudah banyak melihat fakta-fakta yang ada disekeliling anda bukan ??
Sahabat sejati adalah sahabat yang dengan keikhlasan hatinya mau berkorban dan mengangkat kita dari sebuah keterpurukan, bukan menghancurkan !!
06 May 2011
Sahabat Sejati
5:29 PM
1 comment
1 komentar:
wah asyik juga reunian nih sama sahabat karibnya...!sahabat bisa menjadi dekat bagai saudara sendiri
Post a Comment