Apalah arti sebuah nama, begitulah kira-kira Shakespare berkata. Sebagian orang ada yang sependapat tentang ungkapan tersebut, tapi sebagian yang lain bertolak belakang. Mereka beranggapan bahwa nama adalah do'a dan menunjukkan jati diri serta harapan dari sang pemberi nama yaitu orang tua.
Saya pernah mendengar lagu yang dilantunkan oleh seorang yang bernama Sualudin. Berkat lagu udin sedunia nya yang sangat fenominal itu, nama-nama udin sudah tak asing lagi di kuping kita. Terkesan lucu memang, namun jika kita tela'ah secara cermat, dari lagu udin sedunia tersebut kita dapat mengambil sebuah pelajaran yang berharga bahwa nama adalah sebuah hal penting dalam perjalanan hidup seseorang.
Jaman dulu, orang tua sering memberikan nama yang sangat singkat pada anak-anaknya, seperti Bejo, Agus, Sutinem, Supangat, Saliyem dll. Cukup dengan satu kata. Tapi dijaman sekarang ini, nama-nama panjang seperti Michael Satriawan Budi Bhakti Nugraha, Stiven Sahputra Prima Negara, dll rupanya menjadi pilihan banyak orang tua. Mungkin agar terlihat keren barangkali. Tidak ada yang salah, orang tua memberi nama pada sang anak tentu dengan alasan-alasan tertentu. Namun perlu orang tua ketahui bahwa memberikan nama panjang ala kebarat-baratan yang agak sedikit jelimet akan sangat berpengaruh pada perkembangan mental anak nantinya. Coba bayangkan, jika suatu ketika anak anda duduk di sebuah meja, mengisi lembar tes ujian masuk sekolah yang mengharuskan mengisi kolom nama dengan nama lengkap. Betapa repotnya anak anda, teman-teman anak anda sudah mengisi kolom jawaban, sementara anak anda masih berkutat dengan pensil, menghitami huruf-huruf dalam kolom nama.
"Oh... kalau begitu, aku akan memberikan nama pendek aja pada anak-anak saya, biar tidak berkutat dengan pensil kelak".
Sah-sah saja. Tidak tidak ada yang salah, namun perlu di waspadai, bahwa memberikan nama pendek pada sang anak juga harus hati-hati. Semisal anda memberikan nama Agus pada anak anda, bisa di bayangkan ada berapa Agus yang menoleh jika suatu saat ada orang yang memanggil nama Agus.
Bagaimana jika mengambil nama dari do'a atau nama-nama yang ada dalam kitab suci ? Apakah itu menjadi hal yang baik ? Tentu saja baik, sebab nama adalah doa dan wujud harapan orang tua pada sang anak.
"waduh.. ketinggalan jaman pak !!"
Jangan salah, nama yang diambil dari do'a atau nama-nama yang ada dalam kitab suci, jika sedikit di tambahkan dengan nama tertentu yang sesuai dengan perkembangan jaman. cakep lho.
Misal, nama Pak Mentri Kelautan dan Perikanan kita, Bapak Fadel Muhammad, atau nama Wulan fitri Aisyah.
Catatan :
Selain nama Pak Mentri Kelautan dan Perikanan kita Bapak Fadel Muhammad, nama-nama yang saya tuliskan diatas adalah nama-nama fiktif hasil pemikiran saya, jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan dan tanpa disengaja.
03 May 2011
Tips Memberi Nama Pada Anak
11:23 AM
5 comments
5 komentar:
nama itu juga merupakan Do'a orang tuanya
nama nama yang baik tercantum dalam alquran asalkan sesuai dengan makna yang baik bisa saja di ambil, asalkan jangan pakai nama abu jahal,abu lahab atau jahannam dll yg bermakna kurang baik.
menurutku sih, ga perlu terlalu panjang asal bagus dan bermakna yg baik2.. klo namanya jelek khan kasihan juga ndan, ntar jadi bahan olok2an teman2nya.. Dan satu lagi, klo aku nih ya..ga akan kasih naman anakku dengan huruf "A" ato "Z" diawalnya.. coz klo huruf "A", ntar klo disuruh gurunya maju kedepan kelas ngerjain ato disuruh2 pasti dia dapet giliran pertama.. Klo huruf "Z", bisa aja khan gurunya dah bosen manggil muridnya diurut dari atas, sekali sekali dari bawahlah...wkwkwkkk...
Bagus untuk pertimbangan kasih nama anakku nanti bro.. :)
setuju dgn lina, saya jg ga mau ksh nama dgn awalan A ato Z dgn alasan kl disurh hapaln/mengerjakan soal di dpn biasanya dr absen pertama ato terakhir he3 pengalaman sekolah dl, tp sekolah jaman skrg msh kyk gt ga ya :)
keep posting kawan & selalu berkarya dimanapun kita berada :D
Post a Comment