28 June 2011

Perbincangan Dengan Seorang Pengemis Cilik

Sebenarnya saat ini saya agak sedikit kurang bersemangat untuk menulis sebuah tulisan di blog. Capek, jenuh campur sedikit sibuk, apalagi saat ini saya dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno - Hatta.  Rasa malas jadi bertambah.

Beberapa menit yang lalu saya baru saja berbincang-bincang dengan seorang anak di sebuah warung kopi pinggir jalan,  dari perbincangan tersebut, saya mendapat sebuah semangat baru untuk menulis kata demi kata di blog kesayangan saya ini.

Menuju Bandara.

Saya bangun tidur jam lima sore, mandi, makan dan berangkat cari taksi. Saya tidak menggunakan via telpon sebab depan Markas taksi sering wara-wiri,  bahkan tak jarang rebutan penumpang dengan para sopir angkot.
Singkat cerita, taksi membawa saya ke Terminal Kampung Rambutan, salah satu terminal besar di Jakarta. Jam di tangan kiri saya menunjukkan pukul 20.15 WIB. Sambil menunggu Damri yang akan mengantarkan saya ke Bandara Soekarno-Hatta, saya memutuskan untuk mampir sebentar di sebuah warung pinggir jalan untuk sekedar melepas lelah dan menghilangkan kejenuhan sambil minum segelas kopi hitam kapal api  kesukaan saya.

Tak lama berselang datanglah seorang anak yang menengadahkan tangannya sambil berkata, 
"pak... minta uang pak, untuk makan pak" 
Saya sedikit kaget lantas bertanya "bapak kamu dimana ?" 
"Sudah mati Pak" Jawabnya
"Kamu tidak bohong kan ? Bohong itu dosa lho, apa lagi bilang bapak mati, nanti mati beneran lho !" tanya saya lagi
"iya pak, bener pak, tidak bohong pak" jawabnya

Walau dengan tegas anak ini berkata tidak bohong, tapi dari gerak mata, tangan dan bahasa tubuhnya menunjukkan kalau dia berbohong.

"Tidak usah takut Dek, lebih baik jujur dari pada bohong, om ga marah kok, kalau adek jujur Om kasi uang Lima Puluh Ribu, gimana ?" tanya saya agak sedikit memancing.

Rupanya pancingan saya mengena, anak ini berkata dengan polos

"sebenarnya bapak tidak mati om, bapak ada di rumah, saya disuruh bapak om, buat beli makanan trus buat jajan"

Nah lho...... Tanda tanya BESAR !!


Mungkin para pembaca juga pernah mengalami hal serupa dengan saya. Saya tidak faham apa yang melatar belakangi sang bapak sehingga tega menyuruh sang anak jadi seorang pengemis. Apa segitu parah kah ekonomi keluarganya ? atau sang bapak MALAS dan TAK PUNYA NURANI  ??  hanya mereka yang tau.

Saya atau mungkin juga anda adalah seorang ayah dari anak anak anda. Saya sering memandangi wajah anak saya walau hanya melalui foto yang ada di dompet saya. Terkadang saya meneteskan air mata jika mengingat dia. Maka satu pertanyaan muncul dalam benak saya, "apakah tega seorang ayah menjadikan anaknya seorang peminta-minta ??" Saya rasa para pembaca sefaham dengan saya, tak akan tega berbuat seperti itu pada anak anda.

Saya hanya mengelus dada, semoga keturunan saya dan juga keturunan para pembaca yang telah sudi membaca tulisan saya ini, tak mengalami hal serupa. Amin.

08 June 2011

Tak Usah Risau Dengan Perkataan Bodoh

Belakangan ini saya sering menonton sebuah acara di salah satu tv swasta nasional, acara itu cukup menarik saya kira, sebab para mahasiswa saling berdebat dengan mengeluarkan beberapa argumen-argumen yang sangat menarik. Ada pro dan kontra disana.  Jika tak ada sesuatu yang sangat mendesak, saya pasti  menonton acara ini sampai usai.

Dipasar, di warung kopi, di gedung-gedung, di dalam rapat, di dalam rumah tangga, atau bahkan di dalam hati kita sekalipun, selama manusia hidup, perdebatan pasti terjadi. Seperti beberapa hari belakangan ini, saya menerima telepon dan  menerima banyak sekali SMS dari salah seseorang  yang tak perlu saya sebutkan namanya. Salah satu isi sms yang paling membekas adalah "saya tak akan pernah mengemis pada mu, jika saja dari dulu semua ini telah selesai".

Perdebatan Batin

Dalam tulisan saya beberapa pekan yang lalu, saya sempat berkata bahwa saya lahir dari keluarga yang sederhana, harmonis, demokratis dan religius. Setiap orang tua mengajarkan sikap untuk saling bantu dan saling menolong antar sesama, seperti sebuah ungkapan bijak "lebih baik tangan diatas dari pada tangan dibawah".  Begitupun orang tua saya, mereka mengajarkan saya agar menolong tanpa pamrih terlebih untuk orang yang dalam kesusahan, sebab Tuhan memberikan kemuliaan bagi orang yang menolong sesama.

Mungkin saja saya orang yang sangat bodoh, sehingga dalam hidup saya, saya sering  menerapkan kata orang tua saya itu. Saat ini saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, saya berteduh di sebuah kedai kopi sebab hujan sangat lebat. Saya merenung jauh ke beberapa tahun silam. Dan sebuah pertanyaan muncul dalam fikiran saya
"inikah buah dari sebuah pohon pertolongan itu ?"
"kok pahit nian rasanya ?" 


lantas disatu sisipun berkata :

"Ini dunia Man.....kau dulu menolong atau tidak, tak ada yang perduli pada mu,  bahkan orang-orang menyalahkan mu, mereka berkata bahwa kau adalah orang bodoh dan tak punya akal, bahwa ini salah mu sendiri  !!" 


Bodoh ? saya sendiri tidak begitu faham, apakah bodoh itu ada derajatnya atau tidak, dan apakah menolong itu harus milih-milih objek yang harus ditolong atau tidak. Saya benar-benar tak faham, sebab orang tua saya dulu mengajarkan saya untuk menolong saja, tanpa menyuruh untuk memilih objek yang harus saya tolong. Seperti tulisan pembuka saya diatas, begitu hebat perdebatan batin itu.

Tak usah risau

Saya percaya bahwa Tuhan telah menentukan garis hidup seseorang, dan tak ada seorangpun yang menginginkan dirinya berada dalam posisi sulit. Sulit atau tidak, tak ada hubungannya dengan menolong.  Saya rasa pada saat menolong sesama, tak ada niat sedikitpun untuk menyulitkan diri sendiri, bahkan oleh karena rasa kebersamaan sebagai manusia sosial dan rasa keprihatinan akan penderitaan sesama maka keinginan untuk menolong itu timbul. Bukankah itu sebuah kemuliaan ?

Maka tak usah risau dengan perkataan bodoh, sebab perkataan itu datangnya dari manusia. Bukan datangnya dari Tuhan.

03 June 2011

Indahnya Jatuh Cinta by Cester Band

   Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa, kerja keras kami selama sebulan terakhir ini dalam menggarap lagu baru kami (CESTER BAND) yang berjudul "INDAHNYA JATUH CINTA" kelar juga. Lagu ini tetap sesuai dengan gendre kami yaitu POP, bertemakan cinta.

   Pada lagu-lagu Cester Band sebelumnya, semua lagu diciptakan dan dinyanyikan oleh Willyo Alsyah sang vocalis, tetapi kali ini, ada sedikit perubahan dalam tubuh Band kami. Cester Band tidak lagi di vokali oleh Willyo Alsyah sebab Willyo Alsyah telah memberikan mandat kepada Luddy yang nota bene seorang anak didik dari Willyo Alsyah sendiri sebagai vokalis.   Lagu "Indahnya Jatuh Cinta" ini ciptakan oleh Luddy.  Luddy bergabung dengan Cester Band sebulan yang lalu dan hasilya cukup membanggakan. Ini bisa dilihat dari karakter suara yang pas dengan lagu-lagu Cester Band sebelumnya dan tentu sesuai dengan karakter musik yang di usung oleh Cester Band selama ini.

Inilah lagu Indahnya Jatuh Cinta tersebut. Selamat mendengarkan dan salam hangat dari kami Cester Band

Klik untuk dengar


Special Thanks To :
1. Markas Musik Studio Depok
2. Radio RCA, Bulukumba Sulsel
3. Radio Cemerlang Depok
4. @up-real Band