23 March 2012

Tips Sederhana Memilih Calon Istri dan Calon Suami

Memilih istri itu seperti memilih sekolah yang berkwalitas. Karena istri adalah Madrasah pertama anak2 kita kelak, jangan lihat soal ''Bangunan fisik" nya tetapi lihat sejauh mana dia punya kurikulum yang bagus, visi, misi pendidikan yang jelas. Anak-anak berkwalitas tercipta dari IBU yang berkwalitas.

Sedangkan

Memilih Suami lebih susah lagi.
karena kita memilih pemimpin yang di turuti dan di taati.
bila salah lokomotif, maka bisa jadi arah yang kita kehendaki tidak akan sama
dengan lokomotif yang sedang berjalan. maka meski hitam tapi
" lokomotifnya sehat " dan " Tahu jalan" itu sudah bagus



Selamat mencari pasangan yang berkwalitas, semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warohmah.. Amiin.

19 March 2012

Catatan 10 Januari 2010

Dia datang menyapa hati yang rapuh...
Berhias senyum dibibir, dia mulai kisah ini,
Memberi warna pada tiap lembar putih buku kehidupan...
Bak mentari dia hangatkan hati ini dgn kasihnya...
Perlahan tapi pasti, dia mencuri setiap keping hati menjadikan nya satu...
Tiada hari tanpa senyum dan tawa walau terkadang air mata basahi pipi.
Tak mengapa karna dia slalu mengusap setiap bulir air mata yg menetes dengan kelembutan jemarinya...
Ya TUHAN dia lah anugrah terindah yg kau berikan untuk ku...
Memanjakan ku seperti Putri dalam dongeng...
Mencintaiku layaknya pria sejati...
Dia membuatku berati...
menjadikan aku selayaknya seorang puteri ...
Benar- benar indah walau kadang jalan kisah nya tak selalu mulus...
Bahagianya aku Tuhan memilikinya walau tak seutuhnya...
Biarlah tak mengapa asal kan dapat bersamanya mengisi hari dgn senyum dan derai tawa, sudah cukup untuk ku...
Tak jadi soal tentangnya, aku pun tak peduli masalalunya..
Karna bagiku yg ada hanya menatap esok dgn nya...
Biarlah orang berkata apa tak penting untuk ku dengar, karna yg ku tau Dya lah belahan jiwaku...

Catatan dari Adikku... Tika.

09 March 2012

Rindu Yang Tak Bertepi

Siapa dya...?
Lihatlah pria itu, nampak biasa saja tak ada yg istimewa...
Tak rupawan atau pun gagah, tak seperti Pangeran berkuda putih...
Sejenak bertanya dalam hati, ini kah dia pria itu ?  pria yg kata-katanya begitu bijak menenangkan hati yg resah...
Ya tapi ini lah pria itu, dengan tas ransel d'pundak dan badan yg gempal itu.
 Dia melempar senyum... Senyum yg terasa hangat menyapa... Dan hari itu adalah awal dari kisah yg indah ini, awal dari hari-hari sang Princess... Betapa bahagianya hari-hari nya saat itu, penuh dgn kasih sayang dan perhatian, Pria itu memperlakukannya seperti Princess di hatinya...
Tapi sang Princess melupakan satu hal yg akan menjadi awal air matanya kini... Sang Princess lupa jika ia mencintai orang yg raganya telah dimiliki oleh org lain... Tapi smua terlupakan oleh indah dan bahagia itu, kebahagian yg di cari, kebahagian yg dapat obati luka di hati... Itu lah pria itu begitu sederhana, hangat dan membuat siapa pun yg di dekatnya nyaman... Memanjakan hati bukan dengan materi tapi dengan perhatian dan kasih sayang... Ya Tuhan ini Gila !! ... Dia benar-benar mencuri hati ini, hingga tak dapat berpaling darinya sedetik pun... Ya Tuhan ampuni hati ini karna telah mencintainya... Dan maaf untuk nya dan mereka disana... Hari-hari terukir indah hingga sang badai datang menampar hati ini dgn kerinduan yg tak berujung.... Rindu rasanya dengar suara itu, Rindu rasanya pada senyum itu, Rindu rasanya dengan nasihatnya, Rindu rasanya dengan tubuh gempalnya yg selalu jadi sandaran dikala sedih datang menyapa, Rindu dengan panggilan Manis nya... Rindu... Rindu... Rindu... Dan Rindu yg tak betepi... Dia lah sang pencuri hati yg kini jadi buronan karna mencuri hati dan membuat rindu menjadi tak bertepi... Dia lah pencuri hati ku... dan ketika rindu mulai tak berujung 1 hal yg ku ingat dan ku yakini, Senyum dan kata-kata mu yg akan jadi penguat saat aku lemah karna ku yakin kau akan slalu ada untuk ku walau tanpa hadirmu disisi ku itu lah keyakinan ku pada mu...

*Kisah dari seorang Adik*

04 March 2012

Mungkin Tak Lagi Seindah Pelangi

Aku melangkah tanpa mu/
seisi ruang hati sepi/
mungkin tak lagi seindah pelangi/

Tak perlu ku sesali/
semua telah terjadi/
mungkin suatu hari/
ku temukan cinta itu lagi

Maafkan aku yang telah mencinta mu/
aku tau ku tak pantas/
dampingi mu setiap waktu

Apa daya ku/
ini suara hati ku/
aku akan pergi/
malam ini/
jangan kau tanya lagi/
entah di waktu lain/
aku kembali melihat indah senyum mu lagi

Cilodong, 3/4/12 .. 12.54.