30 July 2011

Pengantar Koran dan Baju Koko

Jam menunjukkan pukul tiga sore, anak itu menggayuh sepeda nya dengan cepat menuju sebuah agen koran di kotanya. Sepulang mengaji sepedanya selalu digayuhnya menuju ke agen koran itu. Warna merah matahari yang hampir tenggelam atau tangisan dari langit tak pernah dihiraukannya. Baginya mengantar koran adalah sebuah pekerjaan yang harus dikerjakannya dengan bangga, sebab buku, pensil, sepatu serta seragam sekolah semua dibeli dari hasil kerjanya sebagai tukang pengantar koran. Tukang koran, begitulah orang-orang memanggilnya. Tak banyak yang tau nama asli sang anak. Tukang koran, yah .. tukang koran. Sebutan itu sudah melekat dalam dirinya sejak dia duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Sebelum berangkat biasanya anak itu mencium tangan ibunya. Sebuah ritual yang tak pernah dilupakannya. "hati-hati dijalan" suara manis penuh doa dan harapan pun selalu menyertai langkah sang anak. Hari itu, sang anak sedih, sebab puasa sebentar lagi tiba. Tak ada baju gamis atau baju koko buat shalat terawih. "Kapan aku bisa punya baju koko, seperti layaknya anak-anak lain" gumam sang anak sambil menggayuh sepedanya. Air matanya menetes bercampur peluh di kedua pipinya. Beberapa hari yang lalu, sang anak sempat merengek agar ibu membelikannya baju koko. Dia juga ingin bergaya dengan bangga memamerkan baju koko nya pada saat shalat terawih tiba, tetapi sang ibu memintanya untuk bersabar. Sabar, sebuah kata manis pengganti tak punya uang.

Adzhan magrib berkumandang, warna merah dilangit perlahan-lahan menghilang, sang anak tiba dirumah dengan lesu. Ibu yang usianya sudah setengah baya telah menyiapkan makanan alakadarnya. "Korannya gimana Nak, apa ada masalah, kelihatannya lesu banget ?" tanya sang ibu. "Tidak apa-apa Bu." jawab sang anak menyembunyikan rasa sedih di dadanya.

Bulan ini bisa dipastikan sang anak tak punya baju koko. Sedih !!

*sebuah cerita masa lalu dari seorang anak di Palopo Sulawesi Selatan*

....bersambung....

29 July 2011

Dua Buku Hebat Pemberian Seorang Sahabat

Sebenarnya jam masih menunjukkan waktu istirahat siang, seluruh aktifitas di kompi stop untuk memberikan kesempatan bagi para personel melaksanakan isoma (istirahat, sholat dan makan) . Karena ada pemberitahuan dari piket jaga bahwa ada sebuah paket  untuk saya, maka saya langsung bergegas menuju kantor. Rupanya dua buah buku terbungkus rapih dengan kertas kado warna putih bermotif bunga-bunga. Indah, seindah tulisan "kepada Yth ....yang tertera di sampul kado itu.

Dua hari sudah saya baca buku pemberian dari adik itu. Hari pertama, saya mengira bahwa buku tersebut tak ada bedanya dengan buku-buku lain yang pernah saya baca. Tapi rupanya  perkiraan saya meleset sebanyak 360 derajat. Setelah dua hari, menginjak halaman ke 10, disinilah saya baru menyadari bahwa buku ini ternyata sangat berbeda dengan buku-buku yang pernah saya baca sebelumnya. Sangat inspiratif !!.

Buku pertama berjudul 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa Dari China. Sebuah buku yang  memberikan suntikan-suntikan tajam bagi otak untuk merenung dan berfikir. Buku setebal 330 halaman ini berisikan cerita-cerita tentang rakyat china yang disampaikan secara turun-temurun sejak jaman nenek moyang mereka. Beragam pandangan hidup dan pesan-pesan moral tercermin dari kisah-kisah yang penuh inspirasi. "Siapa yang tidak akan kagum pada kecerdasan Sun Bin yang berhasil membuat Raja Wei berjalan turun dari singgasananya ?". "Siapa yang tidak terlecut semangatnya untuk meraih kesuksesan hidup setelah meresapi kisah heroik Jenderal Tian Ji dalam menyelamatkan kota Han dan dari serangan brutal pasukan negeri Wei ?"
Ach...!! sebuah buku yang benar-benar layak untuk dibaca !!.  

Buku kedua tak kalah hebatnya. Sebuah novel berjudul City of Joy  Negeri Bahagia. Novel karangan Dominique Lapierre setebal 760 halaman bercerita tentang sebuah Negeri bernama Anand Nagar, atau negeri bahagia. Sebuah negeri di sudut Calcutta. Harapan hidup penghuninya berada pada tingkat terendah karena penyakit seperti lepra, TBC, disentri dan malnutrisi. Mereka merupakan campuran dari berbagai jenis manusia yang terpinggirkan secara sosial. Namun novel yang didasarkan pada sebuah kisah nyata ini menunjukkan betapa keramahan, ketulusan cinta kasih, pengorbanan, dan keberanian begitu mudah di jumpai di negeri Anand Nagar ini.  Bagi mereka, kondisi seburuk apapun tak pernah menjadi penghalang untuk berbagi kebahagiaan. Rasanya seorang penjahat setengik apapun bisa tersentuh hatinya demi melihat orang-orang disekitarnya mengalami penderitaan.
Sebuah buku yang sangat menyentuh !!.

Saya sangat berterimakasih telah diberikan dua buku hebat ini.  Semoga Tuhan memberi imbalan yang setimpal buat sahabat saya, adik saya yang juga tak kalah hebatnya ini.

ThANK YoU VerY mUcH..... *LK*

25 July 2011

Kemarin Berkata A Sekarang Berkata B

Kriiiing..kriiiing...handphone saya berbunyi nyaring, suaranya begitu merdu. Membangunkan saya dari tidur pagi itu. Suara handphone saya memang merdu seperti suara sepeda abang tukang balon (setidaknya seperti itulah menurut saya, tetapi menurut orang lain mungkin terasa aneh dan sangat mengganggu). 
"Halo..Assalamu'alaikum". Seperti biasa, sebuah kata pembuka yang sudah menjadi tradisi meluncur dari bibir saya setiap kali menjawab telepon dari siapapun.
"Wa'alaikum salam". Rupanya seorang ibu.

Ini bukan kali pertama saya mendapat telpon dari  ibu-ibu. Seperti yang sudah-sudah, saya nampak sudah terbiasa, tetapi kali ini saya nampak seperti tidak biasanya. "Cari saja yang lain" ibu itu berkata dengan nada yang sedikit emosional. Kata itu seperti petir menyambar kuping saya yang pendengarannya belum begitu sempurna. Sebuah sarapan pagi yang bener-bener sedap.

Saya mulai mengingat-ingat masa kecil saya dulu, suatu masa dimana ibu saya pernah berkata "Dengarkan jika orang tua berbicara,  !!" Dulu, saya tak begitu faham maksud dari perkataan ibu saya ini.  Belakangan  saya baru mengerti bahwa yang ibu saya maksud dengan kata 'mendengar' disini bukan hanya sekedar kemampuan indra pendengaran untuk menangkap suara, melainkan mendengar dalam pengertian yang sebenar-benarnya yaitu mendengar, mengerti, memahami, bersimpati, berempati dan semacamnya.

Perkataan adalah sebuah doa dan biasanya merupakan Implementasi dari sikap atau perilaku seseorang (setidaknya begitulah yang sering saya dengar). Awalnya ibu itu berkata "Ya, saya terima" tetapi keesokan harinya beliau menelpon dengan berkata "cari saja yang lain". Huuhh....Sungguh sangat mengecewakan !

Dari perbincangan via telpon dengan ibu tersebut, saya banyak mengambil hikmah dan saya mendapatkan fakta bahwa ucapan manusia bisa saja berubah-ubah alias tak bisa di pegang. Kemaren berkata A, sekarang berkata B. Sekarang berkata B, besok berubah menjadi C.
Hayyyya... namanya Manusia.. Hahahahah.

Promo lagu Band-band Indie di Chitara FM

Tak bisa di pungkiri, band-band indie di Indonesia sebenarnya banyak yang mempunyai materi lagu yang tak kalah dengan band-band papan atas, hanya saja band-band indie memiliki kelemahan dalam segi promosi, sehingga lagu-lagu mereka tak banyak diketahui oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah uang coz mayoritas band indie gak punya banyak dana.

Kini, anda tak usah bingung-bingung untuk mempromosikan lagu-lagu anda, sebab kini, Chitara FM hadir memberikan sebuah angin segar bagi para band-band indie Indonesia. Lagu anda dapat di nikmati oleh masyarakat luas, tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri.

Chitara FM akan memutar lagu-lagu anda setiap hari tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dan pada setiap minggunya ada live sesion buat band-band indie. Segala gendre.

Untuk itu, buruan kirim :

1.  1 lagu Hits band kamu dengan format lagu mp3  ke email ini  : rindra_music@yahoo.co.id

2.  Foto profil band kamu.

untuk mendengerkan klik

http://chitarraradio.jimdo.com​/




16 July 2011

Dua Minggu Di Kota Palopo

Saya lahir di Kota palopo pada tanggal 5 Juni 1975, saya banyak menimba ilmu di kota ini dari SD, SLTP sampai  SLTA saya tamatkan disana. Tetapi setelah saya tamat SLTA saya meninggalkan kota ini, oleh karena saya lulus Secaba TNI AD. Walau sejak tahun 1996 saya menetap di Depok Jawa Barat, Indonesia, kenangan terhadap Kota ini tetap membekas dihati.

Kota Palopo adalah sebuah kota di provisi Sulawesi Selatan, indonesia. Kota Palopo sebelumnya berstatus kota administratif sejak 1986 dan merupakan bagian dari Kabupaten Luwu yang kemudian berubah menjadi kota pada tahun 2002 sesuai UU Nomor 11 tahun 2002 tanggal 10 April 2002.

Pada awal berdirinya sebagai Kota Otonom, Palopo terdiri dari 4 kecamatan dan 20 kelurahan, kemudian pada tanggal 28 April 2005, berdasarkan Perda Kota Palopo Nomor 03 Tahun 2005, dilaksanakan pemekaran Wilayah Kecamatan dan Kelurahan menjadi 9 Kecamatan dan 48 Kelurahan.

Kota Palopo memiliki luas wilayah 155,19 km2 dan berpenduduk sebanyak 120.748 jiwa.

Kota palopo ini dulunya bernama Ware yang dikenal dalam epik La Galigo. Nama "Palopo" ini diperkirakan mulai digunakan sejak tahun 1604, bersamaan dengan pembangunan Masjid Jami Tua. Kata "Palopo" ini diambil dari dua bahasa Bugis-Luwu yang artinya pertamanya adalah nama sebuah penganan ketan dan air gula merah yang dicampur sedang arti kedua adalah memasukkan pasak ke dalam tiang bangunan. Dua kata ini ada hubungannya dengan pembangunan dan penggunaan secara resmi Masjid Jami tua pada jaman tersebut.

Minggu lalu saya sempat mengunjungi kota ini lagi, kota yang telah lama saya tinggalkan, kota yang menuh dengan keromantisan. Ternyata, kota ini telah banyak mengalami kemajuan. Pembangunan terlihat jelas dimana-mana. Dua minggu rasanya tak cukup untuk menghilangkan semua kerinduan dengan kota ini.

DIRGAHAYU KOTA PALOPO YANG KE 9


15 July 2011

Cinta Seperti Inilah Yang Aku Mau

Sahabat, ditengah situasi 'segala sesuatu ada harganya..." MASIHKAH KITA MEMILIKI KISAH TULUS TANPA PAMRIH..?

Yuk belajar dari kisah kiriman seorang sahabat ini:

"Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang kakek berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya.

Nampaknya cukup baik, sudah kering, dan tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.

Saya sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?" Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata, "Dia memang tidak mengenali saya, tetapi saya masih mengenali dia, kan?"

Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan saya masih tetap merinding. Cinta kasih seperti itulah yang sy mau dalam hidupku. Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagi saya pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting bahwa Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki".

14 July 2011

Writing for the NIRA

Palopo town, in town there was a woman who I love very much.
We met a year ago and we fell in love. I love her more than anything else.
** Nira, a beautiful name.
That's how people call her name.  unfortunately we both fell in love like water on the leaves.

why not?
We love eachother, but his family did not approve of our relationship. I don't understand, what's wrong and my sin so that his family didn't approve of our love.
We oppose any kind of intimidation. I knew he was in the struggle for unity in love with both of us. But it seems I can't see tears.


One day, I came to his house. I want to talk about our relationship with the mother of the woman, but it turns out, the mother of the woman didn't agree with our relationship because she will marry a man. We are both devastated and my heart like shattered. She cried constantly. though we are sad, we are still trying to unite our love, the love that has grown in our hearts, but I guess I was not able to survive.


So, I hope you hate me, if it can make you smile again. You already know that my love is so great for you. Maybe i am not heartless, but all of it because I love you. Now, I let go with your mother's decision to marry another man, I don't want you to rebel against your mother. And I hope you're happy with the guy your mother choice.

I tell you frankly, that I suffered greatly, but for the sake of your family unit, I am willing to release you. but you need to know, my love will never die on you .....NIRA.

12 July 2011

Pasrah

Aku menyerah sudah, 
berharap untuk selalu berharap  
di dalam semua irama yang mengalun senyap
atau pada sebuah kata yang tak berirama
di jantung mu...............

Bagaimana bisa ?
aku ini tak bermahkota, tak bertahta dan berkasta rendah
kata mereka ?
aku sendiri tak faham 

Aku hanya tahu bahwa manusia hidup 
lantas mereka mengelompokkan  hasil karya sang Maha kedalam kasta
kasta kaya dan kasta miskin
kasta sehat dan kasta penyakitan
kasta konglomerat dan kasta melarat
kasta duda dan kasta perjaka

Aku tak faham bagai mana burung terbang 
mengepak sayap dengan cepat 
lantas kembali lagi untuk berkata
aku sudah terbang jauh  

Aku tak faham bagaimana pohon tumbuh 
dengan akar kuat dan berdaun rindang
lantas berkata 
aku subur, berbuah ranum 

bukankah kalau melecehkan dan mengelompokkan yang dicipta sama saja melecehkan yg mencipta ?

Entah lah......
aku hanya tahu bahwa hidup harus dijalani dengan hati yang terbuka
bukan dengan hati yang menuding
penuh prasangka dan berbangga diri
 

11 July 2011

Masjid Jami Tua Palopo

Dua minggu di kota palopo, sungguh asik dan menyenangkan. Banyak objek wisata yang penuh sejarah disana. Salah satu objek wisata yang penuh dengan sejarah itu adalah Masjid Tua Palopo. 

Masjid Tua  atau biasa juga disebut Masjid Jami Tua adalah merupakan masjid peninggalan Kerajaan Luwu yang  didirikan oleh Raja Luwu yang bernama Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe pada tahun 1604 M.  Masjid ini memiliki luas 15 m2 dan terletak di pusat kota Palopo Sulawesi Selatan.

Perjalanan dari Makassar ke Kota Palopo dapat ditempuh sekitar tujuh jam dengan menggunakan angkutan umum atau sekitar dua jam dari Tana Toraja.  Jika anda berkunjung ke Sulawesi Selatan, rasanya tak akan sempurna jika anda tak mengunjungi salah satu objek wisata yang penuh sejarah ini.  


07 July 2011

Ujian Dalam Hidup

Hidup memang sebuah ujian, saya rasa semua pasti sefaham dengan saya tentang hal tersebut.  Palopo, Rabu 6 July 2011, saya mendapat satu lagi pengalaman yang sangat berharga dalam perjalanan hidup. Pengalaman yang bisa dibilang menyakitkan hati, oleh karena seseorang tak menepati janji yang telah kami sepakati sebelumnya. Inilah yang melatar belakangi sehingga saya berkata bahwa hidup memang sebuah ujian.

Mungkin selama ini kita beranggapan bahwa ujian atau cobaan hidup hanya bertumpu pada kematian, kesehatan terganggu, kemiskinan, harta melimpah dan lain sebagainya, padahal ujian hidup sungguh sangat banyak corak dan ragamnya.

Sejak setahun yang lalu saya berkali-kali berkata pada seseorang bahwa pada saat liburan kenaikan kelas anak sekolah, saya akan datang menemuinya untuk membicarakan perihal kesepakatan yang telah kita bicarakan via telpon dan sms selama ini. Saya dan orang tersebut tinggal berjauhan. Saya di Depok Jabar sedang dia tinggal di sebuah kota di ujung sulawesi selatan.   Dari pembicaraan awal via telpon dan sms,  orang tersebut berkata "silahkan datang, dan saya pegang kata-kata anda".    

Sebagaimana layaknya orang timur (Indonesia) yang memegang teguh adat istiadat dan seorang yang beragama, maka saya datang menepati janji saya. Tetapi apa kenyataan yang saya alami ?? orang tersebut mengingkari kesepakatan yang telah kami bicarakan sebelumnya. Sebagai manusia biasa jelas saya sangat kecewa.

Janji memang ringan di ucapkan namun berat untuk di tunaikan. Berapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menunaikannya. Begitupun dengan hutang, berapa banyak orang yang berjanji untuk membayar hutang namun tak pernah menepatinya. Manusia dalam hidup pasti mempunyai keterikatan sosial dengan orang lain. Tak ada manusia yang bisa hidup tanpa orang lain disekitarnya. Maka setiap kali orang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam bergaul bersama, maka akan semakin tinggi kedudukan, sementara manusia tidak akan meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, kecuali mereka menghiasi diri mereka dengan akhlak yang terpuji. Dan diantara akhlak yang terpuji tersebut, menepati janji adalah akhlak terpuji yang paling terdepan. Setidaknya begitulah yang pernah diajarkan oleh para ustad pada kita.

Setiap hari sadar atau tidak Tuhan menguji kita dengan berbagai persoalan.  Allah memberi kita sakit, kehilangan, janji-janji yang tak ditepati, dikecewakan, kecelakaan, harta melimpah, istri cantik jelita agar kita percaya bahwa Tuhan adalah guru yang tak ada tandingannya di manapun. Pun mengenai masalah saya diatas,  saya menganggap bahwa ini adalah ujian hidup dari Tuhan untuk saya lebih bersabar, dan dapat mengambil hikmah. Semoga saya dan orang tersebut selalu berada dalam lindungan Tuhan YME. Amin.


06 July 2011

Tips Nyaman Terbang Bersama Anak

Saat saya terbang ke Makassar minggu lalu, di dalam pesawat, saya membaca sebuah majalah yang didalam majalah tersebut terdapat sebuah tips yang sangat penting untuk kita ketahui, terutama bagi para penumpang yang terbang bersama sang buah hati. Saya terus mengingat-ngingat tips tersebut, sebab saya berkeinginan untuk menuliskannya di blog kesayangan saya ini. Karena sibuk kumpul bersama keluarga, makanya baru sekarang saya bisa menulis tips tersebut di blog ini.

Bepergian menggunakan pesawat bersama sang buah hati memang agak sedikit merepotkan. Tak jarang sang buah hati rewel atau bahkan menangis sehingga menggganggu kenyamanan para penumpang lain yang berada di dalam pesawat. Jika hal tersebut terjadi, anda bisa menyiasati atau mengikuti beberapa tips di bawah ini. Semoga anda nyaman terbang bersama sang buah hati :

1. Registrasi Ulang (Checking In)

    Sebelum melakukan Registrasi Ulang, siapkan seluruh dokumen-dokumen penting anda seperti Paspor, Visa, Tiket Pesawat dan lain-lain dengan tujuan agar anda tidak perlu repot mencari-cari lagi dokumen tersebut. Tempatkan dokumen-dokumen tersebut di dalam satu tas tersendiri.  Ada baiknya tempatkan bersama barang-barang berharga lainnya. Jangan lupa beri label nama pada tas, koper atau barang2 yang akan di masukkan ke bagasi pesawat agar tidak hilang atau tertukar. Terakhir, Pastikan anak anda selalu berada di dekat anda.

2. Keberangkatan Pesawat (Boarding)

    Setelah Registrasi Ulang selesai, usahakan langsung menuju ruang tunggu keberangkatan pesawat, biasanya petugas registrasi memberi tahu dimana ruang tunggu pesawat kita. Tanyakan pada petugas jika anda belum  diberitahu tentang ruang tunggu anda.
Ketika berada di dalam pesawat, ajak anak anda untuk kooperatif sebelum lepas landas. Ajak anak anda untuk duduk di kursinya dan mengenakan sabuk pengaman. Jangan sampai anda mendapat teguran tentang hal ini. Oya.....ada beberapa penerbangan internasional yang menurunkan penumpangnya jika ada yang tidak mau duduk dukursinya dan tidak mau memakai sabuk pengaman.

3. Lepas Landas ( Take Off )

    Ketika pesawat lepas landas, tekanan udara akan terjadi di telinga para penumpang,  inilah yang tidak diketahui oleh para anak-anak. Beruntung jika anak anda tertidur, jika tidak, ajak sang buah hati untuk menutup kuping, atau berikan sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian, seperti mainan, makanan ringan, permen, susu botol atau ajak anak anda berbicara dan bercanda.

4. Perjalanan Dalam Pesawat ( In-Flight )

    Menghabiskan waktu yang lama di dalam pesawat, terkadang membuat sang anak bosan. Bisa jadi sang anak rewel atau bahkan menangis. Untuk menghindari hal tersebut, anda bisa memberikan mainan, buku bacaan, atau memperdengarkan lagu-lagu kesukaan sang anak. Usahakan agar anak tidak berjalan/ mondar-mandir di koridor pesawat. Terhadap bayi, selama dalam perjalanan, terkadang hidung sang bayi tersumbat. Jangan risau, atasi dengan cara membersihkan menggunakan Air susu ibu atau bersihkan dengan cairan khusus yang telah anda persiapkan.    

5. Mendarat (Landing)

    Sama seperti saat lepas landas. Saat akan mendarat, tekanan udara di telinga sang buah hati akan mengalami perubahan. Berikan hal-hal yang dapat menyenangkan hati sang anak, buatlah ia senyaman mungkin.
Pada saat pesawat mendarat penuh, jangan terburu-buru meninggalkan pesawat tunggu sebagian penumpang turun agar tidak berdesak-desakan. Yang lebih penting, periksa kembali barang-barang bawaan anda, jangan sampai ada barang bawaan anda yang tertinggal.

05 July 2011

Berolah Raga di Areal Masjid Agung Palopo

Jam 05.00 WIT  saya bangun pagi, setelah shalat subuh dan beres-beres, terlintas fikiran tuk muter-muter kota Palopo. Motor metik hasil minjem dari adik melaju dengan kecepatan sedang, mengelilingi kota. Rupanya kota palopo udah berubah. Pembangunan nampak terlihat dimana-mana. Sangat berbeda sewaktu saya meninggalkan kota ini 16 tahun silam.  

Saya sempat mampir di Masjid Agung, salah satu masjid termegah di kota palopo. Masjid ini dibangun pada tahun 1985, tepat di Alun-alun kota. Nampak banyak orang yang melakukan olah raga pagi disana, bermain skateboard atau sekedar lari pagi. Saya sempat mengabadikan momen ini. Sungguh indah berolah raga di tanah kelahiran, tanah yang lama saya tinggalkan.