02 October 2010

AKAR

Demi sumpah ku pada takdir ku
aku terus merayap menelusuri liang-liang
tanpa pamrih.

batu,
kerikil,
sampah,
bahkan kotoran
tak membuatku muak dan menyesal

Seluruh mahluk menertawakan ku
bahwa aku bodoh,
berada dibawah
tertindih oleh berat tubuh mu
atau aku ini laksana kuli
mencari nafkah agar kau tumbuh sempurna

Biar sajalah, itu mereka
aku hanya ingin berkata

Aku tak pernah menyesal
Aku tak pernah mengeluh
Aku tak pernah menagih

justru aku bahagia
bisa memberi mu makanan
bisa menopang tubuh mu
hingga kau berdiri kokoh menantang alam
tapi tak pernah sedikit pun mengeluh,
menagih, atau mengungkit-ungkit pemberian ku pada mu

Tuhan menakdirkan ku seperti ini
jadi,
biar Tuhan saja yang membalasnya

tidakkah kau iri pada ku ?

Depok, 2/10/10, pukul 18.53

Catatan :

semoga kita bisa terinspirasi pada jasa sang akar ini

Semoga ..Amin.