01 November 2013

ARTI CINTA

Jangan terburu berkata cinta,
Mungkin itu dusta saja...
Kenali saja dahulu hingga kejujuran membuktikannya, ..
Karena cinta memang tdk sekedar hanya kata..
Makna cinta lebih tinggi dari berbagai deskripsi-deskripsi
Ia merupakan inti kebahagiaan seorang hamba..

Tidak usahlah berkata cinta,
Atau berusaha membuktikannya..
Rasakanlah saja dulu teduhnya hati  
Saat jiwa itu menjadi tenang dan diam..

Tanyakanlah kepada Nurani,
Apakah kebebasan berfikir liar itu membuatnya tenang ?
Apakah kebebasan itu membuatnya bahagia ?
Ataukah hanya membuat jiwamu tersiksa, 
Waktu yang terhimpit membenamkanmu dalam perasaan bersalah dan khawatir.

Begitulah hati yang tidak pernah berdusta
Kekhawatiran laksana cahaya lilin ditebing curam
Cahaya iman yang hampir padam.......
Menanti raga yang tenggelam dalam kebebasan.


31 October 2013

Mulia Dengan Memaafkan

Suatu sedekah tidak akan mengurangi harta
Allah tidak akan menambah kepada seseorang yg suka memberi maaf kecuali kemuliaan
Dan seseorang tidak merendahkan diri karena Allah kecuali Allah mengangkat orang tersebut....

Memberi maaf berarti bersedekah, dan Allah akan meninggikan derajatnya..
Inilah hal yg membuat jiwa menjadi tenang dan lapang..untuk MEMAAFKAN...
Karena dalam sikap memaafkan itu ada seni dan estetika mulia
Dimana ia meraih pujian dari Allah SWT....bukan sekedar nilai dari manusia...

Sifat pemaaf ibarat lambang kepribadian yg indah dan menawan
Sebab didalam sanubari orang yg suka memaafkan biasanya tersimpan keikhlasan dan kerelaan hati yg suci...
Orang pemaaf itu pastilah terhindar dari sifat dendam..
Dia menganggap bahwa kesalahan orang lain terhadapnya itu merupakan "kekeliruan" dan kelemahannya sebagai manusia...
Dan jiwanya yg lapang kemudian akan mengajak pribadinya terus melangkah tanpa beban
Yang menahan dan bebas dari prasangka yg menyesatkan....

Beda halnya dengan sikap yg pelit dalam memaafkan...
Dengan sendirinya hal itu akan menebarkan masalah lain
Kita telah dengan sengaja menyakiti hati saudara kita yg telah melembutkan hatinya untuk minta maaf...

Saat kita memutuskan untuk membenci..
Dihati kita ada titik hitam..atau berupa ruang yg tertahan atas nama kebencian..
Dari ruang itu terciptalah ruang ruang kebencian lain didalam kehidupan nyata kita
Ruang hidup kita menjadi lebih sempit dari biasanya..

"Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan"
@HR Ath-Tahabrani

21 October 2013

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEIMANAN

Agama mempunyai peranan penting dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang berakhlak, maju, mandiri dan sejahtera lahir batin dalam suasana kehidupan yang serba selaras dan berkeseimbangan. Sejalan dengan itu, pembangunan agama sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kerukunan kehidupan umat beragama, meningkatkan peran serta umat dalam pembangunan, serta meningkatkan pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sarana dan prasarana ibadat berbagai agama terus ditingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya. Dalam rangka membina kerukunan hidup antar umat beragama sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa yang harmonis, kegiatan musyawarah antar umat beragama terus ditingkatkan. Kegiatan yang dilakukan meliputi antara lain musyawarah antar umat beragama, musyawarah antara umat berbagai agama, dan musyawarah cendekiawan berbagai agama.

Adapun cara meningkatkan kadar keimanan sesuai dengan agama islam adalah sebagai berikut :   
       
1.         Pelajarilah berbagai ilmu agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits

a.         Perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan renungkan maknanya
Ayat-ayat     Al-Qur’an     memiliki    target   yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan  masing-masing   orang yang sedang  mencari atau memuliakan Tuhannya.  Sebagian ayat Al-Qur’an mampu menggetarkan    kulit seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah,    dilain     pihak Al-Qur’an  mampu  membuat    menangis seorang pendosa, atau   membuat  tenang seorang  pencari  ketenangan “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan   berkah supaya mereka  memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya  mendapat pelajaran orang-orang  yang  mempunyai    pikiran   .” (QS, Shaad  38:29) ”  Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar  dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-  orang yang lalim selain kerugian.” (QS, al-Israa’ 17:82)


            b.         Pelajarilah ilmu mengenai Asma’ul Husna, Sifat-sifat Yang Maha   Agung.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai Allah. Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah untuk bisa bertemu dengan-Nya (yaitu dengan memperbanyak amal ibadah).
c.            Pelajari dengan cermat sejarah (Siroh) kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalaam.
Dengan memahami perilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah. Seorang sahabat r.a. mendatangi Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalaam dan bertanya, “Wahai Rasul Allah, kapan tibanya hari akhirat?”. Rasulullah saw balik bertanya : “Apakah yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari akhirat?”. Si sahabat menjawab , “Wahai Rasulullah, aku telah sholat, puasa dan bersedekah selama ini, tetap saja rasanya semua itu belum cukup. Namun didalam hati, aku sangat mencintai dirimu, ya Rasulullah”. Rasulullah  Shallahu ‘Alaihi Wasalaam menjawab, “Insya Allah, di akhirat kelak engkau akan bersama orang yang engkau cintai”. (HR Muslim) Inilah hadits yang sangat disukai para sahabat Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasalaam. Jelaslah bahwa mencintai Rasulullah adalah salah satu jalan menuju surga.
  
2.      Renungkanlah tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam (ma’rifatullah)
Singkirkan dulu kesombongan akal kita, renungkan secara tulus bagaimana alam ini diciptakan. Sungguh pasti ada kekuatan luar biasa yang mampu menciptakan alam yang sempurna ini, sebuah struktur dan sistem kehidupan yang rapi, mulai dari tata surya, galaksi hingga struktur pohon dan sel-sel atom. Adalah lumrah, bahwa sesuatu yang tidak mungkin diciptakan manusia, pastilah diciptakan sesuatu yang Maha Kuasa, Maha Besar. Inilah yang menambah kecilnya diri kita dan menambah kekaguman dan cinta serta iman kita kepada Sang Pencipta alam semesta ini.

3.         Berusaha keras melakukan amal perbuatan yang baik secara ikhlas
Amal perbuatan perlu digerakkan. Dimulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan kemudian anggota tubuh kita. Selain ikhlas, diperlukan usaha dan keseriusan untuk melakukan amalan-amalan ini.
            a.         Amalan Hati
            Dilakukan melalui pembersihan hati kita dari sifat-sifat buruk, selalu menjaga  kesucian hati. Ciptakan             sifat-sifat sabar dan tawakal, penuh takut dan harap akan Allah. Jauhi sifat tamak, kikir, prasangka               buruk dan  sebagainya.
            b.         Amalan Lidah.  Perbanyak membaca Al-Qur’an, zikir, bertasbih, tahlil, takbir, istighfar,                     mengirim salam dan sholawat     kepada Rasulullah dan mengajak orang   lain   kepada kebaikan,                 melarang kemungkaran.
            c.         Amalan Anggota Tubuh
            Dilakukan melalui kepatuhan dalam sholat, pengorbanan untuk bersedekah, perjuangan untuk                       berhaji hingga disiplin untuk sholat berjamaah di mesjid (khususnya bagi pria).

4.         Adapun sebab-sebab turunnya kadar keimanan :
Sebab-sebab dari dalam diri kita sendiri (Internal) :
a.            Kebodohan
               Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk. Seseorang berbuat   jahat   boleh jadi   karena   ia  tak tahu bahwa perbuatan itu dilarang agama, atau ia tidak tahu ancaman dan bahaya yang akan dihadapinya kelak di akhirat, atau ia tidak tahu keperkasaan Sang Maha Kuasa yang mengatur denyut jantungnya, mengatur musibah dan rezekinya.

b.            Ketidakpedulian, keengganan dan melupakan
               Ketidakpedulian menyebabkan pikiran seseorang diisi dengan hal-hal duniawi yang hanya ia sukai (yang ia pedulikan), sedangkan yang bukan ia sukai tidak diberi tempat dipikirannya. Ini menyebabkan ia tidak ingat (dzikir) pada Allah, sifatnya tidak tulus, tidak punya rasa takut dan malu (kepada Allah), tidak merasa berdosa (tidak perlu tobat), dan bisa jadi ia menjadi sombong karena tidak merasakan pentingnya berbuat rendah hati dan sederhana. Kengganan seseorang untuk melakukan suatu kebaikan padahal ia tahu hal itu telah diperintahkan Allah, maka ia termasuk orang yang men-zhalimi (melalaikan) dirinya sendiri. Allah akan mengunci hatinya dari jalan yang lurus (al-Kahfi 18:5), dan ia akan menjadi teman syeitan (Thaaha 20:124).


c.            Menyepelekan dan melakukan perbuatan dosa
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap menyepelekan (tidak patuh terhadap) perintah dan larangan Allah. Perbuatan dosa umumnya dilakukan secara bertahap, misalnya dimulai dari zinah pandangan mata yang dianggap dosa kecil kemudian berkembang menjadi zinah tubuh. Dosa-dosa kecil yang disepelekan merupakan proses pendidikan jahat (pembiasaan) untuk menyepelekan dosa-dosa besar. Karena itu basmilah dosa-dosa kecil selagi belum tumbuh menjadi dosa besar.


5.      Sebab-sebab dari luar diri kita (External) :
a.            Syaitan
Syaitan   adalah  musuh  manusia.  Tujuan   syaitan   adalah   untuk   merusak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah maka ia menjadi sarang syaitan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah, membujuknya melakukan dosa.


b.      Bujukan dan rayuan dunia. Allah Subhanahu WaTa’ala berfirman : “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-Hadiid 57:20).

Tujuan hidup manusia seluruhnya untuk akhirat. Apapun kegiatan dunia yang kita lakukan, seperti mencari nafkah,  bertemu teman dan keluarga, seharusnya semua itu ditujukan untuk meraih pahala akhirat.. Dalam situasi dimana tujuan dunia menguasai hati kita maka hanya tersisa sedikit porsi akhirat di hati kita, dan inilah awal dari menurunnya keimanan kita.

               Paling tidak kita termasuk orang-orang yang lebih beruntung dibanding orang lain yang belum sempat mengetahui “sebab-sebab naik-turunnya iman” dalam tulisan ini. Mari kita ingatkan teman-teman kita dengan menyebarkan tulisan ini

            Demikian upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuahan Yang Maha Esa, semoga dengan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan dapat membentuk prajurit yang lebih berdisiplin untuk menjalankan segala tugas dan kewajiban dalam rangka melaksanakan tugas pokok demi pengabdian kepada Negara dan bangsa. Amin.


26 June 2013

Kisah Ku Dan SEPIRING NASI

.......11 thn usiaku

Aku dan Ketiga adikku suka kebingungan, saat ibu menuangkan nasi yg tdk ada temannya..
Padahal nasi itu sendiri tdk datang begitu saja..

Saat itu kami masih kanak-kanak yg tidak tahu menahu tentang syukur
Dan pengaruhnya yg begitu besar terhadap kebahagiaan seseorang..
Padahal dari kebiasaan mensyukuri hal-hal kecil itulah kebiasaan pribadi syukur yg berbahagia dimulai..

Disini...ditempat aku sekarang, memang tidak sulit untuk mencari sarapan pagi atau makan siang,
Tidak seperti dulu saat aku terpenjara di kampungku...
Tidak seperti cerita memilukan, saat-saat belum mendapat pekerjaan...
Serta segudang cerita lainnya yg sering menghampiriku dalam lembah pahit masa Remajaku...

Hari itu aku berada disebuah Hotel untuk jadi MC....
Hotel ini memang terhitung baik..
Makanan yg disediakan untuk breakfastlunc dan dinner pun berbeda-beda...dan menu dari banyak Negara

Tapi dari sekian banyak menu yg disajikan,,,,
Tidak ada yg mengalahkan Makanan Indonesia,...
Seperti Sore itu....diam-diam mataku memperhatikan sekantung kerupuk kuning...yg begitu kukenal baik
Air liurku mulai tak sabar..Ia memaksa tanganku mengambil beberapa potong kerupuk dari meja...

"Kriiuk....Kreks kreks..."

Suara berisik mulai menghiasi meja itu,...
Seperti Nikmat....rasa khasnya belum berubah..!!!!!
Sudah lama lidahku merindukan ini..

Kenikmatannya membuatku terbang kebeberapa tahun lalu...
Tepat ketika aku masih duduk dibangku SD...
Puluhan tahun yg lalu kehidupanku begitu memilukan, berada diantara jerat kesulitan dan kemiskinan..
Biasanya aku makan kerupuk seperti ini dengan adikku menemani sepiring nasi putih yg ditaburi garam..

"Tiba-tiba mataku berkabut...."
begitu ku ingat, masa-masa itu..begitu cepat waktu bergulir dan mengubah semuanya..
Ini tentu Karunia-Mu Ya Rabb, detail rapi yg tertulis dalam kitab Mu di lauhulmahfudz
Sebelum Hamba-Mu yg lemah ini terlahir..

Ayah...Ibu...
Kutuliskan sepenggal cerita ini untukmu
Meski mungkin Engkau tidak membacanya..
Setidaknya, semoga ada beberapa deretan kata yg terangkai, yg mampu mengalirkan PESAN kecil kepada Dunia
Bahwasanya "kita semua bahkan bisa bersyukur dengan kondisi '0' rupiah sekalipun...

Note......
Carilah alasan untuk bersyukur..
Syukurilah, setidaknya untuk setiap piring-piring nasi yg kita temui setiap hari..
Tidak usahlah mengeluh untuk obsesi-obsesi besar yg belum kita gapai...

Nothings is Impossible for Allah...
The Impossibility is such a sound of something Untried...!!!!
Nothings is Impossible but Allah...Everyting would possible for Him....

June 2013.....@dzuhur

Pesan dari Padi

Tangkainya sederhana, daunnya pun biasa saja..
Tumbuh dilumpur kotor nan basah, bersahabat dengan rerumputan
Namun mereka hidup rukun, saling menguatkan dan berpegangan tangan,
Hingga mereka beranjak dewasa , berbunga menebarkan serbuk sari kebahagiaan diusia mudanya
Mempersiapkan dirinya hingga matang, seiring berisi semakin merunduk..
Lalu menguning mengukirkan senyum diwajah petani yg setia menengoknya setiap pagi...

Usianya tidak lama, tapi sungguh ia telah dewasa...!!!!
Cerita hidupnya singkat, tapi berkesan dan syarat manfaat...
Tak peduli bagi siapa saja, ikan ikan bermain sambil berteduh, atau serangga pencuri dan ulat-ulat nakal..
Dari sosoknya banyak lukisan keteladanan untuk kita, Manusia...

Akarnya tidaklah kokoh...
Tapi cukup menunjang batangnya yg sederhana...
Karena hidupnya memang tidak lama, tugas utamanya hanya memberi manfaat kpd Manusia
Dan makhlukNya yg lain....
Selebihnya mereka bertasbih memujiNya, lalu khusuk mempersiapkan benih-benih berkwalitas untuk keturunannya
Agar kelak terlahir tunas baru yg berkwalitas  pula sebagai warisannya....

Akarnya tidak kokoh, tapi kuat mencengkram....!!!!
Mereka tidak ingin terpisah dari kelompoknya, mereka ingin tubuhnya yg rapuh tetap teguh....!!!!
Mereka berdiri dalam shaf-shaf yg rapi...
Mereka tak segan bergabung dalam kelompok lain menjaga silaturahmi, mengikatkan persaudaraan...

Lihatlah padi yg bisa berdiri kokoh diatas lumpur basah..
Mereka kuat saling berpegangan bersama saudaranya, hidup rukun saling melengkapi dan menguatkan....

Begitulah padi-padi yg "telah dewasa"..semakin berisi semakin merunduk
Lihatlah lagi, sang padi yg tak pernah riya atas kebaikannya...
Bahkan ia tetap diam, tidak sekalipun gaduh dan mengaduh saat dipangkas pak tani,
Ia tidak sombong....

Maka Tersenyumlah

Saat Hati kita tersenyum, maka keseluruhan tubuh kita akan tersenyum
Memancarkan kebahagiaan dan membiaskannya kepada sesiapa saja yg kita temui..
Sikapi setiap kerikil kehidupan ini dengan Senyum dan Ridha..
Senyum yg terlahir dari Kekhusyukan hati  yg dipancarkan Keikhlasan ...

Namun...Tidak selalu wajah penuh senyum itu mencerminkan Hati yg berbahagia..
Namun Hati yg berbahagia pasti akan memancarkan wajah yg tersenyum..
Sempatkan Senyum untuk Hatimu, dan Ikhlaskanlah...!!!!!
Karena itulah salah satu obat terbaik untuk menetralisir setiap penyakit hati yg menjalar didada..

"Ikhlas itu sebenarnya adalah RELA, sebuah kerelaan yg berdasarkan Pengetahuan.."

For Example...

Lihatlah reaksi seseorang saat ada anjing galak menghampirinya,..
Pasti ia akan berlari dengan sukarela tanpa dipaksa sedikitpun..
Bahkan setelah lari ratusan meter dan anjing itu pergi...Ia tersenyum puas dan Bahagia
Tidak mengeluh meski nafas terengah-engah..
Seperti itulah sederhananya makna sebuah Keikhlasan..
Kita akan Ikhlas dan berbahagia, jika kita sadari bahwa susah payah yg kita jalani
Telah ada dalam sebuah perencanaan yg sempurna..
Sebuah rencana untuk kebaikan kita...

Saat kita marah, dada kita terasa sesak,
Saat hati kita pegal-pegal...Saat ukuran hati kita membesar dan memenuhi dada..
Mungkin tepat disaat itulah ALLAH ingin menunjukkan kepada Kita..
Tentang keberadaan sebuah Hati yg sering kita lupakan..

Sungguh ALLAH SWT telah meletakkan Ke2 Mata kita didepan..
Agar kita melihat kedepan, karena melihat kedepan lebih penting daripada melihat kebelakang
Maka tataplah Masa depan, dan Melangkahlah

Tidak usah keseringan mengeluh dan berburuk sangka, apalagi berSu'Udzan kepada-Nya
Maka tersenyumlah....

teruntuk kekasih Hatiku
Sunset, 08.08 WIB/25062013

23 June 2013

Semangatlah sayang.

Intiplah rahasianya...
Pasti ada hikmahnya...

Lalu nantikanlah...
Diantara gelapnya suasana, disana ada cahaya..membimbing senyum diwajahmu...

Segera setelah musibah itu mereda...
Disana bahumu kokoh dan tegap berdiri...
Kakimu tegak dan siap melangkah...
Wajahmu menunduk dan hatimu tetap basah..
Bertasbih bersama Semesta...

Disanalah rekahan kebahagiaan memancar dari hatimu...
Laksana pelangi dipenghujung Senja...

Bukankah alam melukis pelangi dari riuh riuh gemuruh hujan dan cekaman halilintar...? 

Pelangi kebahagiaan adalah hadiah bagi mereka yg lulus...
Mereka yg sering berdiam menanti akhir yg indah.....
Terus bersabar meski sukar..

Tak usahlah mengeluh atas duka duka dan kepedihan.....
Engkau tidak sendiri ...
Semua jua sedang menanti sang pelangi...

Jika saja kekasihmu tidak bersamamu lagi 
diujung sana masih ada kawan yg menantimu kembali...
Kembalilah kawan, anggaplah pena ini sahabatmu...
Sahabat yg merindumu Kembali....

Anggaplah pena ini sahabatmu...
Sahabat yg menghampirimu dalam gelap 
Seorang yg membawakanmu lilin dan menyalakannya untukmu....
Sosok yg mencoba meraih bahumu, membisikkanmu, menunjukkanmu,...
Bahwa disana masih ada jalan...
Anggaplah pena ini sahabatmu...
Seorang yg meraihmu dgn tulus saat bibirmu nanti mulai berkata...."yah..hidup ini memang tidak mudah.."sanalah rekahan kebahagiaan memancar dihatimu



gambar : http://mumowcamefromhell.deviantart.com

03 June 2013

Kita Memang Pelupa

Rasanya baru saja, 
kemarin kita habiskan masa remaja dipersimpangan.
Kebingungan mencari jawaban, lalu diam.

Jika saja angin tak mengabarkan, mungkin kita telah lupa, bahwasanya pagi ini, kita semua telah berdiri disebuah puncak harapan, bernama kedewasaan, menatap hamparan dan jejak- jejak di kanvas kehidupan..

Iya...kita memang pelupa
Langkah demi langkah yg kita pilihkan, adalah serangaian titik- titik, melukis jutaan alenia..
Menjadi syair dan bait- bait kenangan, warna dan sekumpulan nada- nada..
Seperti berdatangannya wajah demi- wajah, bergabung menjadi simponi datang dan pergi, 
Mengantarkan kita kepada hari ini...
Hari yg kita sebut masa depan, atau hari yang nanti kita panggil masa lalu...


Kita memang pelupa...


#foto by http://annisareswara.blogspot.com/


02 June 2013

Ingat Ibu

Ibu ku....

Sendiri aku malam ini....
Seperti malam-malam sebelumnya, gemericik air telaga membangunkan lamunanku..
menerawang membawa serta ragaku padanya disana...dialah ibuku...

yg kuingin malam ini ada disamping ibuku, menemani hari2 rentanya,..
ibuku adalah kamus hidup yg tdk akan pernah kujumpai tandingannya di dunia ini, 
ibuku adalah sebaik2nya makhluk yg ada di jagad raya ini, padanya aku bercermin tentang hidup dan kehidupan, tentang sakit dan disakiti, tentang senyum dan air mata, yaaaa...ibuku mengajarkan banyak hal yg tdk pernah aku dapatkan dari siapapun, bahkan sampai aku terdampar kepada sang NASIB yg membawa ku kepada bumi tempat aku berpijak...

Ibu, begitu aku menyebut dan memanggil namanya,
Ibuku adalah perempuan desa yg cantik, lembut dan penyayang,..
Aku selalu rindu, bermanja dan tidur dalam dekapannya,..
yaaa...itulah emakku...
duuuhhh IBU,..kapan lagi waktuku bisa bersamamu, berjalan dipematang sawah, mencari kayu bakar, dan mengaji bersama...
Ibuku selalu kuat dan tegar, apapun permasalahan hidup yg dihadapinya,
aku dan kami anak2nya bahkan tidak pernah melihat ibuku menitikkan air mata,
tidak juga ketika melepasku lepas dari genggaman tangan rentanya untuk sampai pada NASIB yg membawaku, walau samar samar kulihat juga genangan air dipeluuk matanya yg rabun,...
yaaa...itulah ibuku...
ketika kami anak2nya satu persatu pergi meninggalkannya mengikuti langkah TAKDIR yg berkehendak, ibuku tdk pernah mengeluh...
ibu senantiasa tersenyum...aku rindu senyumannya itu...
Senyum yg terkadang hadir dilelap tidurku...Senyum yg selalu mengembang disudut bibirnya....sungguh aku rindu...

Ibu..terima kasih untuk semua cinta yg engkau beri kpd ku,,,kepada kami anak2mu...
Do'a ku ...Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan dan keselamatan serta umur yg panjang...selalu dalam lindungan Allah SWT..AAmiin...


#Ingat Ibu...

31 May 2013

Tulisan Hati


engkau yg kusayang...
kini aku pun mengerti, 
bahwa aku berada pada sisi yg salah..
engkau teramat sempurna untuk kuraih,
semua satu bagian dalam diriku berkata...
aku hanyalah sesuatu yg tak berarti dalam harimu..
atau bahkan
hanya seperti batu yg tak berguna..
mungkin bila masih ku diberi kesempatan
ku ingin jujur dan mengatakan..
bahwa aku menyayangimu..
mencintaimu...
melebihi diriku..

                                                                  #diteras malamQ..



29 May 2013

10 Tanda -Tanda Orang Bahagia

Salah satu tanda orang sehat dalam hidupnya dan sering dijadikan patokan oleh orang-orang secara umum adalah orang BAHAGIA. Tanda-tanda orang bahagia menurut Gail Seehy ( dalam Harber dan Runyon 1984 ) adalah : 

1.  Hidup mereka memiliki arti dan arah.   Orang yang bahagia terlihat dengan adanya kemauan diri untuk mengikatkan diri pada sesuatu diluar dirinya ( berbentuk pekerjaan, ide atau visi ke depan ) yang dapat memberikan arti dan arah.

2.  Memiliki pengalaman transisi yang penting dari masa dewasa dan dapat menangani masa transisi tersebut dengan cara yang tidak seperti orang kebanyakan, lebih bersifat pribadi dan kreatif. Individu mampu menjalani hidup sesuai dengan rencana hidup yang dibuat pada masa sebelumnya secara berkesimambungan dengan sehat.

3.  Jarang merasa diperlakukan secara tidak adil atau dikecewakan oleh kehidupan.  Orang yang bahagia akan melihat kegagalan sebagai pengalaman untuk bekerja lebih baik dimasa mendatang.

4.  Mencapai tujuan hidup yang penting.   Orang yang bahagia dapat merasakan keberhasilan dalam keluarga  dengan hidup nyaman karena terpenuhi kebutuhan pokoknya.

5.  Peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.   Orang yang sehat memiliki kejujuran, penuh cinta dan tanggung jawab terhadap tugas yang diterimanya

6.  Memiliki keadaan hubungan mencintai dengan yang dicintai secara mutualisme.   Keharmonisan dalam hubungan bercinta dapat memberikan kepuasan dalam hidup seseorang

7.  Memiliki banyak teman.   Mampu menjalin hubungan sosial dengan baik, terlihat dengan memiliki teman yang banyak dari semua kalangan

8.  Orang yang menyenangkan dan bersemangat

9.  Tidak melihat kritik sebagai serangan pribadi yang menurunkan harga diri

10.  Tidak memiliki ketakutan-ketakutan yang umumnya dimiliki orang lain

APAKAH ANDA SUDAH MEMILIKI 10 TANDA TERSEBUT  ???



21 May 2013

My Rainbow

Rindu ini selalu tumbuh menjalari sekujur tubuh...
bagai Air yg selalu mengalir..
hanya ia yg mengerti
Lalu.....
biarkanlah angin menyapu pasir
membawanya terbang bertemu awan
bersimpuh, menanti kening langit tak berKerut lagi...

Lalu iya kehilangan cahaya Surya,,,,
berganti kelabu beku
sampai kau menangis
berteriak dan menghasilkan petir
DAN......
ketika tangis terasa tak berarti,,
ia datang menghadiahkanMu......
sebuah PELANGI.....



18 May 2013

Mengetahui Baik Buruknya Kepemimpinan

Terdapat 4 (empat) ciri-ciri kepemimpinan yang dapat diambil sebagai pegangan untuk mengetahui baik buruknya kepemimpinan yaitu moril, disiplin, jiwa kesatuan dan kecakapan (keterampilan) dari kesatuan atau organisasi yang dipimpin.

a.  Moril

1) Moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang berhubungan dengan tugas dan meliputi kemampuan untuk melakukan apa yang harus dilakukan. Moril adalah suatu yang subyektif, psikis dan suka ditangkap serta bertalian dengan perasaan-perasaan tentang pekerjaan dan organisasi.

2)     Moril yang tinggi adalah keadaan alam pikiran seseorang  yang membuatnya puas dalam lingkungannya, percaya kepada diri sendiri, kawan-kawan dan pimpinannya serta berkeras hati untuk dapat melaksanakan segala tugasnya seefisien mungkin. Oleh karena itu seseorang yang bermoril tinggi akan mempunyai kepercayaan yang teguh kepada organisasi, pemimpin dan tujuan dari organisasinya.

3)    Dua kesatuan yang sama dalam perlengkapan, sama dalam disiplin dan kepemimpinan yang relatif sama pula, tetapi salah satunya memiliki keunggulan moril terhadap yang lain, maka kesatuan yang memiliki moril yang lebih tinggi biasanya yang memiliki keberhasilan yang tinggi.

4) Ciri-ciri adanya moril yang baik ditandai dengan :

a) Adanya perhatian yang besar.
b) Kegembiraan.
c) Perasaan taat yang mendalam.
d) Sungguh-sungguh melaksanakan kewajiban-kewajiban.
e) Perintah-perintah maupun petunjuk-petunjuk ditaati dengan baik.
f) Kerja sama dengan kegiatan bekerja dengan ikhlas.

5) Ciri-ciri adanya moril rendah menunjukkan :

a) Sikap masa bodoh.
b) Tidak ada sifat berlomba.
c) Rasa tidak adil.
d) Sering terjadi pelanggaran.
e) Kebencian yang aktif dan mendalam terhadap pimpinan.

6)     Moril sebagai keadaan jiwa seseorang dapat mudah berubah-ubah karena pengaruh keadaan yang berlaku dalam organisasi. Dalam hubungan ini yang dapat mempengaruhi keadaan jiwa seseorang itu antara lain adalah :

a) Kepemimpinan.
b) Kepercayaan.
c) Penghargaan atas penyelesaian tugas.
d) Solidaritas rombongan dan kebanggaan terhadap kesatuan.
e) Latihan dan pelajaran.
f) Kesejahteraan dan rekreasi.
g) Kesempatan untuk mengembangkan bakat.
h) Pengaruh-pengaruh.
i) Struktur organisasi.

Untuk dapat memiliki moril yang tinggi, kepemimpinan yang baik dalam hal ini adalah suatu kepemimpinan yang dapat menyatukan kepentingan-kepentingan organisasi dengan kepentingan anggota dengan kata lain adanya keseimbangan yang timbal balik.

b. Disiplin.

1) Disiplin adalah ketaatan dengan tidak ragu-ragu dan tulus ikhlas kepada perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Atasan / Pimpinan / Komandan dengan mempergunakan pikirannya. Disiplin yang baik adalah disiplin yang timbul karena keinsyafan, pengertian yang baik mengenai tujuan dan karena loyal kepada Atasan / Pimpinan / Komandan ataupun tim. Pujian pimpinan kepada anggota bawahannya, baik perorangan ataupun kesatuan terhadap sesuatu tugas yang telah diselesaikan dengan baik dapat memperkuat ikatan disiplin dan memperkokoh kerja sama tim secara lebih lancar dan kompak.

2) Musuh yang terbesar dari disiplin didalam kesatuan atau organisasi adalah ragu-ragu atau rasa takut yang biasanya timbul karena hal-hal yang belum diketahui. Oleh karena itu, penerangan-penerangan yang bersifat pengisian jiwa dan penerangan mengenai segala hal, sehingga tidak ada hal yang tidak mereka ketahui akan merupakan usaha yang baik untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut. Disamping itu dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang kontinue akan tumbuh pula rasa percaya pada dirinya, sehingga rasa ragu-ragu atau rasa takut itu setidaknya akan berkurang.

c. Jiwa kesatuan (corpsgeest).

1) Jiwa kesatuan adalah loyalitas, kebanggaan dan antusias yang tertanam pada anggota terhadap kesatuan atau corpsnya. Apabila moril merupakan jiwa perorangan, maka jiwa kesatuan ini adalah jiwa yang dihasilkan dari kesatuan / corpsnya ataupun badan / organisasi sebagai satu keseluruhan.
2) Moril dan jiwa kesatuan mempunyai pengaruh yang timbal balik. Didalam kesatuan atau organisasi dengan jiwa kesatuan yang tinggi, ketidak puasan perseorangan dari beberapa anggota didalam kesatuan itu dapat padam oleh semangat kesatuan yang ada. Apabila antara Anggota dengan anggota terdapat kerja sama, saling percaya dan perasaan saling terbuka, maka melalui suatu proses tertentu dalam waktu yang relatif lama, moril kesatuan yang baik itu akan dapat menjelma menjadi jiwa kesatuan yang baik pula.
3) Seperti halnya dengan moril atau disiplin, jiwa kesatuan dapat juga naik turun, hal ini tergantung pada pimpinan, keadaan dan moril dari perorangan didalamnya.

d. Kecakapan / ketangkasan.

1) Kecakapan / ketangkasan adalah kepandaian dalam melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dan dapat menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dengan tenaga yang sedikit-dikitnya dan dengan keributan yang sekecil-kecilnya.
2) Apabila moril, disiplin dan jiwa kesatuan adalah berhubungan dengan jiwa perorangan, maka jiwa tersebut harus diisi dan dilengkapi dengan ketangkasan yaitu kecakapan tehnis, kecakapan taktis dan kecakapan fisik, sehingga pada akhirnya kesatuan, badan atau organisasi itu akan menjadi suatu tim yang kompak. Kecakapan / ketangkasan dari kesatuan, badan atau organisasi itu dapat dicapai melalui latihan-latihan, pelajaran-pelajaran, pembagian tugas yang sesuai, penempatan yang tepat dan lain sebagainya.

Pada akhirnya, apabila ke 4 (empat) ciri-ciri kepemimpinan tersebut adalah moril, disiplin, jiwa kesatuan atau kecakapan/ketangkasan itu dimiliki oleh suatu kesatuan, badan atau organisasi dengan baik, maka niscaya akan dicapai daya  kepemimpinan yang baik.

08 May 2013

Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

               Indonesia sebagai Negara yang merdeka berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 sebagai pijakan serta filosofi bangsa, sesungguhnya menjamin perlindungan bagi setiap warga Negara didalam segala aspek kehidupannya, inilah yang melandasi kehendak mulai dari para pendiri Republik ini untuk membentuk Indonesia sebagai Negara Kesatuan. Reformasi sejak tahun 1998 bangsa kita mengalami cobaan dan  ujian bertubi-tubi, krisis moneter dan ancaman disintegrasi bangsa sampai saat ini belum dapat diselesaikan dengan tuntas.  Hal ini menimbulkan rasa frustasi dan ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, muncullah aneka ragam bentuk protes baik melalui demontrasi yang anarkis dan membuat parlemen tandingan.  Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tersebut menggambarkan bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar Negara, jiwa kepribadian bangsa menunjukkan adanya kecenderungan tidak lagi dijadikan pedoman hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kecenderungan tersebut diantaranya  tindakan sadis dan anarkis mewarnai berita-berita media massa baik elektronik maupun cetak, bagaimana seorang ibu membunuh anak kandungnya, seorang ayah memperkosa anak perempuannya, pembantaian, begitu juga kelompok masyarakat bertindak anarkis dalam menyampaikan pendapat, sarana umum hancur, lalu lintas macet, kendaraan dinas maupun pribadi dibakar, para pelakunya bebas tidak dapat hukuman.   Konflik SARA.   Sentimen bernuansa SARA yang diawali kecemburuan sosial telah meracuni landasan persatuan dan kerukunan hidup beragama yang ditanamkan oleh pendahulu kita yang notabene, terdiri atas berbagai suku dan agama, misalnya peristiwa yang pernah terjadi di POSO dan AMBON

Permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia dewasa ini, dengan berbagai kejadian-kejadian yang terjadi di sebagian daerah Indonesia sangatlah bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar ’45 yang dijadikan pedoman hidup oleh masyarakat, berbangsa dan bernegara mengingat Pancasila merupakan azas mutlak bagi rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Dengan melihat perkembangan kehidupan berbangsa dan bertanah air di Negara kita yang sering terjadi konflik maka menjadi suatu tantangan buat kita untuk bisa menjawab bagaimana penanganan atau pemecahan masalah konflik tersebut dan dalam penangan konflik tersebut berpedoman kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta langkah-langkah apa yang harus dilaksanakan.

Kita ketahui bersama bahwa Negara Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku, bahasa, agama, adat istiadat dan banyak lagi, hal itu akan bisa berdampak pada konflik apabila kita tidak memiliki jiwa kesatuan dan pesatuan. Untuk itu didalam menumbuhkan nilai persatuan dan kesatuan maka salah satu langkah pemecahan adalah perlu dihidupkan kembali penataran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) kepada setiap lapisan masyarakat, karena dengan penataran tersebut secara tidak langsung masyarakat akan memahami tentang dasar falsafah kita dan bagaimana pengaplikasiannya sehingga akan mengurangi konflik-konflik yang terjadi di Negara kita,  seperti halnya kalau kita simak Sila-Sila yang ada pada Pancasila, Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) yang mengandung nilai saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak memperuncing perbedaan cara-cara pendekatan diri kepada Tuhan.  

Kalau ini disimak dengan baik dan benar maka kemungkinan konflik yang terjadi di Ambon tidak akan terjadi atau tidak berlarut-larut sehingga tidak akan memakan korban yang sia-sia serta tidak ada kerugian harta benda.  Hal ini tidak akan terjadi apabila kita memahami secara mendalam tentang Pancasila terutama pada Sila pertama.

Pada Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab) terkandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain. (1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia. (2) Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia. (3) Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh nilai saling menyayangi dan mengasihi antar sesama serta menghormati nilai- nilai hidup setiap orang. Dengan memahami nilai-nilai ini maka tidak akan terjadi pelanggaran terhadap hak-hak manusia seperti pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan dan lain-lain.

Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia)  terkandung nilai-nilai sebagai berikut. (1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. (2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita. (3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan Bangsa. Dalam pengaplikasiannya sama halnya dengan sila pertama dan kedua, sila ketiga apabila kita memahami dan mecermati serta mengilhami secara benar dan menginginkan persatuan dan persatuan maka konflik di Aceh dan Papua serta Ambon yang ingin memisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi.    

Sedangkan pada Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) terkandung nilai-nilai. (1)  Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat. (2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui jalan musyawarah dengan dilandasi akal sehat. (3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. (4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.    Sila keempat ini kalau diaplikasakan oleh segenap lapisan masyarakat dengan setiap permasalahan atau konflik diselesaikan dengan musyawarah maka tidak akan terjadi konflik yang berkepanjangan seperti di Ambon dan Poso.

Pada Sila kelima pada Pancasila (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) terkandung nilai-nilai. (1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan golongan. (2) Keadilan dalam kehidupan  sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas). (3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. (4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.

Dengan memahami bagaimana pengaplikasian dari butir-butir Pancasila yang merupakan sebagai pandangan hidup seperti tersebut diatas, maka bangsa Indonesia akan dapat memandang suatu persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta dapat memecahkan persoalannya dengan tepat.   Tanpa memiliki suatu pandangan hidup, bangsa Indonesia akan merasa terombang ambing dalam menghadapi suatu persoalan besar yang timbul baik persoalan masyarakat itu sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.

Pandangan hidup bangsa haruslah berakar pada pandangan hidup masyarakat dengan kata lain bahwa pandangan hidup bangsa harus berakar dari nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat yang menjadi unsur lapisan masyarakat itu.   Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di Indonesia pastilah mempunyai ciri kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat yang perlu dilindungi, dihormati, serta dimajukan oleh negara.   

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia karena sila-sila serta nilai-nilai yang secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila memberikan corak yang khas dalam kebudayaan masyarakat, oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

            Realisasi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar falsafah negara, sehingga tertanam nilai-nilai Pancasilais dalam rangka mencegah terjadinya konflik antar suku, agama, dan daerah serta menghindari adanya keinginan pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia maka perlu dilakukan sesara berangsur-angsur kepada lapisan masyarakat tentang pemahaman lebih mendalam mengenai Pancasila dan Undang-Undang Dasar ’45, sehingga akan timbul jiwa persatuan dan kesatuan.  Oleh karena itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan sesanti Bhineka Tunggal Ika pada lambang Negara, Persatuan dan Kesatuan tidak boleh mematikan keanekaragaman dan kemajemukan sebagaimana kemajemukan tidak boleh menjadi faktor pemecah belah, tetapi harus menjadi sumber daya yang kaya untuk memajukan kesatuan dan persatuan itu.

            Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu Bangsa dari perpecahan, konflik yang terjadi ditengah lapisan masyarakat, dengan jalan setiap masyarakat harus mampu menjiwai secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, adapun untuk bisa menggalakkan lagi pemahaman tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar maka disarankan perlu dihidupkan kembali penataran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila.