22 September 2010

Bunga

tak ada yang tahu
seperti apa rupa ku,
setelah kumbang jalang datangi pagi dan pergi saat mentari meninggi
aku hanya tinggal menyisakan biji
berjatuhan pada tanah-tanah tandus tak terurus

oleh sebab batang mengalirkan asmara
dan sinar mentari memanjakan hijau,
lahirlah aku diantara tarian cinta
membawa ku dalam buai senyum sang pujaan hati mu
yang tanpa ragu berucap indah walau menipu wajah sendiri.

tak ada yang tahu
seperti apa rupa ku,
setelah kupu-kupu mencakar nadi ku, lebah-lebah menodai sariku
lantas meninggalkan ku dalam layu

Ikhlas. Aku senang, aku bangga
meski tak ada yang tahu aku lelah.

ach.......

bagaimana aku mulai menulis nubuat, sementara kelakar mengusik ular bersisik bagai bayi tak tersuntik cinta yang mistik
aku hanya simbol,
merah, hijau, kuning, putih, jingga adalah pertanda hati dan tujuan
tapi sekali lagi
aku hanyalah simbol yang terbakar pada bara asmara.
atau bahkan kematian.

Depok. 23/09/2010 Pukul 01.42 dini hari

19 September 2010

Anak

aku ada
menari disinggasana megah tak berdosa
sebelum putik terhisap kumbang,
sebelum aroma wangi cinta mewarnai gelora
dan jauh sebelum do'a puji terucap

Aku ada
pada embun sunyi diselimut pagi
mengalir dari dahan, daun dan kelopak bunga
hingga terbenam dalam liang cinta

Dan kala ikatan itu telah tertulis
di singgasana langit
aku datang menjelma pada wangi mu
pada mata mu, pada putih rambut mu
hingga orang berkata bahwa aku adalah kau

dan tahun berganti, menyusuri lembah-lembah pagi
hingga mentari nampak meninggi dan tak lagi meneguk Asi
tak juga kudapatkan sekerat roti

Namun harapan mu kepada ku adalah cahaya yang memberi warna
hingga bumi nampak berselera dan kau tersenyum bangga di alam baka.

Depok, 19/9/10 : 07.40 wib

08 September 2010

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

"ketika amarah dan dendam datang, semua kebaikan jadi hilang, ketika iri, dengki dan benci kuasai diri, semua keihlasan akan pergi dan kemurnian hati terselimuti. Maka untuk membuka tabir semua khilaf dalam diri, ketika tangan tak bisa berjabat, bibir tak mampu berucap, mata tak bisa menatap, dengan segala kerendahan hati, mohon maaf atas kekeliruan diri."

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1431 H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

06 September 2010

Tentang Aku dan Cendawan

Kau tak tahu seperti apa rupa cendawan merah
ketika kau dan dia bersama mengukir senyum
pada bayang-bayang airnya

isinya adalah sekumpulan air
yang konon bisa melenyapkan purnama mimpi
dan nubuat-nubuat tentang mu

dan jika hari telah berganti malam
cendawan berdiri diatas meja-meja tamu
teguk ia, hingga pagi menjelang
hilang akal, jangan bertanya

rupa perjalanan menghantarkan mu pada ia
hingga aku terdampar pada bibir cendawan
seperti seorang pemancing yang berjalan pulang dipagi hari
setelah pasang menghanyutkan kail dan jalanya

kini cendawan itu telah hilang seiring perjalanan waktu yang dewasa
yang berfikir tentang cinta para pujangga
bagai garis lurus yang penuh warna-warna pelangi

depok, 6/9/10 pukul 2.30 dini hari.

01 September 2010

Sajakku kehilangan sayap

Sajakku patah tertimpa pohon enau
di surau hari itu
Sayapnya hilang terbawa kelelawar hitam
dari ujung negara

Sajakku merayap, merangkak, bergumul minuman keras
memabukkan
lupa diri siapa ia sebenarnya

lalu
saat waktu sahur tiba
sayap sajakku memberi kabar bahwa ia telah teraniaya
di surau barunya

Ach....Seandainya saja dulu kau tak mau dibawa oleh kelelawar hitam
dari ujung negara itu
mungkin kau akan tenang disini
terbang bersama sajakku kemanapun kau pergi.
dan sajakkupun takkan patah seperti saat ini.