27 February 2015

Sederhana itu Istimewa

Tak selamanya yang baru itu baik,
apalagi hanya sekedar memandang sebuah tampilan fisik. 


Mencari sesuatu yang tak ketinggalan zaman dan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional 

maka carilah yang sederhana.

Sering kali yang sederhana itu terlihat lebih cantik, menarik, unik, klasik dan menuai banyak simpatik. 

Mencari yang berlebih itu malah membebankan 

dan meremehkannya adalah wujud keputusasaan. 

Yang terlalu itu selalu merepotkan, 

lebih baik sederhana,
karena keindahan itu sering kali hadir dalam kesederhanaan.


Sederhana itu indah, tak payah, tak susah, 
ketika celengak celenguk kiri kanan, atas bawah maka sederhana itu berada ditengah-tengah. 

Yang sederhana itu tak membuat yang berkekurangan menjadi iri
dan yang berkelebihan menjadi tersaingi. 


Yang sederhana itu tak rendah dihadapan yang tinggi
dan tak tinggi dihadapan yang rendah.


Sederhana itu ISTIMEWA

25 February 2015

Senja Indah Di Teluk Kendari

Saya tiba di Kota Kendari pada hari Minggu tanggal 1 Juni 2014, lima hari sebelum hari jadi saya. Tak pernah terbayangkan dalam benak saya seperti apa kota ini sebelumnya, baik masyarakatnya, budayanya maupun keindahan alam benar-benar tak terbayangkan. Saya menginjakkan kaki di kota ini karena pimpinan memberikan kepercayaan untuk bertugas di kota ini.

Pagi tepat pukul 06.00, matahari masih malu-malu menampakkan dirinya, sy turun dari bus yang melelahkan. Pemandangan pertama yang saya lihat adalah bahwa kota ini sangat bersih, di setiap sudut jalan terdapat bak sampah, dan para petugas kebersihan sudah nampak membersihkan jalan dan mengangkut sampah-sampah yang berada di dalam bak sampah. Hmmmm,, sesuatu....

Saat ini saya sudah memasuki bulan ke sembilan di Kendari. Dalam waktu sembilan bulan tersebut saya sudah mempunyai banyak teman, sahabat bahkan ada beberapa warga yang sudah menganggap saya sebagai saudaranya.

"Ijin pak Komandan, nginap dirumah aja pak" atau "Malam minggu besok, kami ada hajatan Pak, jika berkenan datanglah pak walau hanya sekedar minum-minum kopi setelah itu pulang, tidak apa-apa".
sebenarnya masih banyak kata-kata teman yang dengan keramahannya mengajak saya, atau membujuk saya agar berkunjung kerumahnya.

 Tak jarang pula masyarakat mengajak saya untuk makan "SINONGGI" makanan yang terbuat dari sagu, sejenis PAPEDA dalam bahasa Maluku atau KAPURUNG dalam bahasa Palopo Sulawesi Selatan. Salah satu makanan lezat yang pernah sy makan.

Salah satu kegiatan saya di sini adalah Joging, kebetulan joging adalah olah raga kegemaran saya sejak dulu, disamping olah raga nya murah juga paling baik untuk kesehatan. Hampir setiap sore saat pulang dari kantor, hari Sabtu atau Minggu pagi saya sempatkan waktu untuk joging.

 Salah satu pemandangan yang indah dan membuat saya bersemangat untuk joging sore di kota ini adalah ketika matahari akan terbenam, pemandangan Senja di Teluk Kendari sungguh indah, setiap selesai joging saya sempatkan diri untuk memandangi indahnya senja itu. Serasa lelah telah terbayarkan ketika menatap indah nya senja di Teluk Kendari ini. 




 Senja ini membuat saya ingin dan terus ingin berada ditempat ini setiap sore

04 February 2015

Saya Belum Menyerah

Beberapa hari yang lalu kota Kendari sempat diguyur hujan lebat, tapi siang ini saat sebagian wilayah Indonesia di guyur hujan, Kota kendari justru panas luar biasa hingga terasa sampai kedalam ruang kantor.

Siang ini, tumpukan kertas yang berisi tanda tangan dan beberapa tulisan yang harus saya koreksi telah selesai, sebagian telah saya majukan ke meja Komandan dan sebagian lagi saya kembalikan ke staf untuk dibetulkan. 

Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadiran Allah SWT, saat ini usia saya memasuki kepala 40, saat teman-teman seangkatan sudah banyak yang terbaring sakit, Tuhan masih memberikan saya kesehatan, kemampuan berfikir dan bekerja. 

sahabat ku yang baik....

Hidup adalah cobaan dan Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan diluar batas kemampuan.  Saya duduk di kursi ini, meminum segelas kopi buatan anggota setiap pagi, diberi pangkat Perwira, bukan saya raih dengan mudah, semua karena proses, karena perjuangan, do'a, study dan pengalaman.  Butuh senyum, butuh keramahan, butuh nasihat, disiplin dan lain sebagainya.  Saya bukanlah seorang yang datang dari planet yang secara tiba-tiba duduk di kursi ini. Saya pernah berjualan Koran, pernah menjadi tukang Ojeg mengantar orang keluar masuk kampung dengan imbalan Rp. 3.000 atau Rp. 5.000,- . 

Suatu hal yang wajar ketika suatu saat kondisi mental kita sedang down, tetapi kondisi down tersebut tidak lantas memutuskan semangat untuk bangkit bukan ? Kenapa musti takut memulai ? Kenapa musti takut untuk mencoba ? dan Kenapa harus menyerah ? 

Saya teringat ketika saya sedang melaksanakan Study Perwira di Bandung beberapa tahun yang lalu, saat itu saya sempat jatuh sakit sehingga mendapat perawatan khusus di ruang ICU RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama 3 hari dan dirawat selama 21 hari. Saat itu secara tiba-tiba saya menderita suatu Penyakit Langka yang oleh medis diberi nama Miller Fisher Syndrome Variant Of Guillain-Barre Syndrome (baca disini). Sebelumnya saya tidak pernah menderita suatu penyakit parah. Setelah saya keluar dari ruang ICU, Komandan saya datang membesuk dan bertanya "kondisi kamu gimana Man ? apakah kamu masih bisa melanjutkan Study ? " saya menjawab dengan lantang "Siap Komandan. Saya belum menyerah dan tidak akan menyerah !" 



"Siap, Komandan ... Saya belum menyerah  dan tidak akan menyerah !"



Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, berkat do'a dari orang tua, sahabat, para dokter yang merawat dengan baik serta disiplin dan kemauan untuk sembuh, kesehatan saya kembali pulih seperti sediakala.  Study saya pun selesai tepat waktu dengan nilai yang cukup memuaskan.

Inilah hasil dari suatu Proses perjuangan dan do'a dimana didalamnya dibutuhkan senyum,  keramahan, ketabahan, nasihat, disiplin dan lain sebagainya

Sahabat ku yang baik.....

Orang berkata Hidup itu indah. Yaah.. hidup itu memang indah, tentu jika di barengi dengan Iman. Tanpa iman mustahil hidup itu akan indah. Banyak diantara sahabat kita yang oleh karena kegagalannya dalam mencapai sesuatu, menjerumuskan dirinya kedalam Narkoba. Tak sedikit pula  diantara sahabat-sahabat kita yang menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan. Mereka menabrak norma, adat istiadat bahkan agama. Lantas timpul pertanyaan,  "Bagaimana mungkin hidup akan indah jika raga di grogoti oleh Narkotika dan Obat-obat terlarang ?" atau  "bagaimana mungkin hidup akan indah jika kehormatan kita diberikan kepada orang lain dengan imbalan uang ?" saya pernah membaca sebuah artikel di salah satu majalah, seseorang yang dulunya pecandu narkoba dan seks bebas ditanya "Mba, gimana keadaan mba sekarang ?" "Alhamdulillah, Semenjak kenal dan berusaha lebih dekat dengan Tuhan, hidup saya lebih indah,  sekarang hidup saya lebih tenang." jawabnya.

Hidup itu ujian.

Layaknya sekolah, hadapi ujian dengan tenang, jangan jadikan ujian tersebut sebagai suatu beban dan yang paling utama adalah persiapkan diri untuk mengadapi ujian, berdo'alah kepada Sang Maha Pemberi Nikmat, mendekatlah pada-Nya,  Percayalah setelah ujian, derajat kita akan ditinggikan oleh sebab kita telah diberikan ijazah. Jangan menyerah, jangan jadikan "Lemah" sebagai suatu pembenaran untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan Tuhan bersama kita disetiap hela nafas.  

Salam.