07 July 2011

Ujian Dalam Hidup

Hidup memang sebuah ujian, saya rasa semua pasti sefaham dengan saya tentang hal tersebut.  Palopo, Rabu 6 July 2011, saya mendapat satu lagi pengalaman yang sangat berharga dalam perjalanan hidup. Pengalaman yang bisa dibilang menyakitkan hati, oleh karena seseorang tak menepati janji yang telah kami sepakati sebelumnya. Inilah yang melatar belakangi sehingga saya berkata bahwa hidup memang sebuah ujian.

Mungkin selama ini kita beranggapan bahwa ujian atau cobaan hidup hanya bertumpu pada kematian, kesehatan terganggu, kemiskinan, harta melimpah dan lain sebagainya, padahal ujian hidup sungguh sangat banyak corak dan ragamnya.

Sejak setahun yang lalu saya berkali-kali berkata pada seseorang bahwa pada saat liburan kenaikan kelas anak sekolah, saya akan datang menemuinya untuk membicarakan perihal kesepakatan yang telah kita bicarakan via telpon dan sms selama ini. Saya dan orang tersebut tinggal berjauhan. Saya di Depok Jabar sedang dia tinggal di sebuah kota di ujung sulawesi selatan.   Dari pembicaraan awal via telpon dan sms,  orang tersebut berkata "silahkan datang, dan saya pegang kata-kata anda".    

Sebagaimana layaknya orang timur (Indonesia) yang memegang teguh adat istiadat dan seorang yang beragama, maka saya datang menepati janji saya. Tetapi apa kenyataan yang saya alami ?? orang tersebut mengingkari kesepakatan yang telah kami bicarakan sebelumnya. Sebagai manusia biasa jelas saya sangat kecewa.

Janji memang ringan di ucapkan namun berat untuk di tunaikan. Berapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menunaikannya. Begitupun dengan hutang, berapa banyak orang yang berjanji untuk membayar hutang namun tak pernah menepatinya. Manusia dalam hidup pasti mempunyai keterikatan sosial dengan orang lain. Tak ada manusia yang bisa hidup tanpa orang lain disekitarnya. Maka setiap kali orang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam bergaul bersama, maka akan semakin tinggi kedudukan, sementara manusia tidak akan meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, kecuali mereka menghiasi diri mereka dengan akhlak yang terpuji. Dan diantara akhlak yang terpuji tersebut, menepati janji adalah akhlak terpuji yang paling terdepan. Setidaknya begitulah yang pernah diajarkan oleh para ustad pada kita.

Setiap hari sadar atau tidak Tuhan menguji kita dengan berbagai persoalan.  Allah memberi kita sakit, kehilangan, janji-janji yang tak ditepati, dikecewakan, kecelakaan, harta melimpah, istri cantik jelita agar kita percaya bahwa Tuhan adalah guru yang tak ada tandingannya di manapun. Pun mengenai masalah saya diatas,  saya menganggap bahwa ini adalah ujian hidup dari Tuhan untuk saya lebih bersabar, dan dapat mengambil hikmah. Semoga saya dan orang tersebut selalu berada dalam lindungan Tuhan YME. Amin.


0 komentar: