08 May 2011

Menolong dan Ditolong

Saya dibesarkan sebagai anak pertama dari kedua orang tua yang harmonis, religius, demokratis dan penyabar. Adik saya ada tiga orang yang semua laki-laki. Sebagai anak pertama, saya adalah pemegang kendali sekaligus contoh dari adik saya, apapun yang saya lakukan semua terkontrol.  Seorang anak pertama, sangat lumrah jika dikatakan sebagai pengganti orang tua dalam mengatur, mengendalikan atau bahkan mengajari adik-adik.  This is fun, kemudahan ini memang melegakan.  Waktu terus berjalan dan tibalah saya pada sebuah titik jenuh, where all was bland.

Seperti ungkapan sebuah pepatah, bahwa waktu akan mendewasakan kita. Mungkin seperti itulah saya sekarang, maybe that was me now.  Dulu saya  terlalu sombong untuk bertanya atau enggan meminta pertolongan tentang sesuatu yang tidak saya pahami pada adik-adik.  Belakangan saya menyadari bahwa saya terlalu sombong bahkan sebenarnya saya sangat butuh pertolongan.

Jika kita berfikir jernih, tidak ada seorangpun yang tahu tentang segala hal sehingga ia tidak perlu bertanya. Manusia punya keterbatasan masing-masing bukan ? Hal itulah yang saya fahami sekarang bahwa bertanya bukanlah sebuah kelemahan atau tanda sebuah kebodohan. Justru sebaliknya bahwa bertanya adalah sebuah kekuatan, wujud kerendahan hati serta kepedulian kita atas anugerah Tuhan yang bernama kehidupan. Oleh sebab itu, mengapa harus malu untuk bertanya atau meminta pertolongan. Bukankan sebuah pertolongan bisa membalikkan sebuah kehidupan yang sulit menjadi lebih mudah ? Pun terhadap pemberi kehidupan yaitu Tuhan YME, Tuhan akan mencap kita sebagai manusia yang sombong jika tak berdo'a meminta sebuah pertolongan atau petunjuk pada Nya.

Selain sebagai seorang abdi negara, saya adalah seorang pencinta musik. Jika ada waktu luang, saya terkadang menciptakan sebuah lagu, atau bermain Band dengan kawan-kawan. Pernahkah kita merenung  sejenak bahwa  Drum tak akan indah tanpa dibantu oleh Bass, Bass tak akan merdu tanpa dibantu oleh Gitar dan begitupun sebaliknya sehingga tercipta sebuah alunan yang indah dalam kehidupan.

Maka bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa bertanya, membantu dan dibantu adalah sebuah harmoni kehidupan yang akan menjadikan kehidupan itu sendiri berjalan dengan indah. Untuk itu mengapa masih  enggan bertanya, mengapa masih enggan meminta pertolongan dan mengapa masih enggan memberi pertolongan ??

8 komentar:

ghost said...

maka setiap satunya punya koneksi pada hal-hal toleransi untuk satu kehidupan yang harmonis.Dihargai setiap satunya yang bisa mendukung kedewasaan.

perawatan ac said...

tolong menolong dalam segala hal adalah suatu kebijakan. tak ada manusia yg mampu hidup dengan sedirian..

narti said...

tumben sepi komentar nih.
iyalah, kita makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
gak bisa hidup sendiri.

sda said...

tapi tolong menolong dalam hal kebaikan ya :)

Unknown said...

salam bertukar link...
artikel yang bagus

alkatro said...

aku dattttttttaang, xixi
kangen juga lama tak kesini he he
saling melengkapi membuat hidup lebih berarti, tapi kalau masalah bang wilyo sombong.. ane gak percaya.. he he
keep on spirit bang, ane mo macul dulu.. kabuurr :D

lina@happy family said...

Setuju sekali, tidak perlu malu meminta pertolongan dan jangan ragu untuk menolong orang lain, selama itu untuk tujuan yang baik...

Kita selalu membutuhkan pertolongan orang lain, bahkan sampai kita menutup mata untuk selamanya nanti. Kita butuh orang lain untuk menyolatkan dan menguburkan kita...

wiwid utomo said...

seperti ada sebab ada akibat, ada asap ada api, menolong ditolong...hehe salam kenal