07 April 2013

MENINGKATKAN KUALITAS DISKUSI

     Sebagai insan manusia didalam kehidupan kehidupan sehari-hari tanpa di sadari kita melakukan komunikasi dengan orag lain sehingga terjadi interaksi dan membahas suatu permasalahan yang di maksudkan mencapai suatu keputusan atau kemufakatan bersama atau dengan kata lain ada solusi dari persoalan yang di bicrakan tersebut. 

      Untuk itu Diskusi dapat di definisikan sebagai sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok, berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar yang awalnya disebut topik dan melalui topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman yang diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan. 

       Diskusi juga dapat di artikan sebagai cara bertukar pikiran antara 2 orang atau lebih mengenai suatu topik tertentu. Yang terjadi dalam suatu diskusi adalah keadaan yang cukup menyenangkan, di mana para peserta mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai suatu subjek tertentu yang sifatnya berbentuk intelektual dan emosi tidak banyak berperan dalam bentuk bertukar pikiran ini, atau sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas. 

      Didalam dinamika terdapat perdebatan dalam arti positif untuk mempertahankan pendapat masing-masing individu guna pencapaian kesepakatan sebagai hasil diskusi. Atau juga dapat di artikan sebagai suatu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. atau bisa juga di di sebut dua orang atau lebih yang berbeda pandangan ,dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang. Oleh karena itu dibutuhkan penilaian dan dialog dari pribadi-pribadi lainnya berkaitan dengan persoalan yang dihadapinya. Proses pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi. 

    Tujuan dari diskusi itu sendiri adalah untuk menyelami masalah secara lebih baik, hubungannya dengan orang-orang yang terlibat maupun pribadi. Untuk dapat merencanakan tindakan penyelesaian persoalan yang di hadapi. Untuk dapat bertindak bersama-sama sesuai dengan rencana yang telah disepakati. 

     Didalam melaksanakan diskusi kelompok ada dua prinsip dasar yang harus dipahami oleh pemimpin kelompok agar mencapai kualitas diskusi yang baik yaitu berpikir dan bersama. yang dimaksudkan yaitu dalam proses perumusan dan penyelesaian masalah penelaahan dilakukan dengan sungguh-sungguh, menggunakan akal budi dan mengajukan pertanyaan mengenai persoalan itu. Singkat kata : berpikir dalam diskusi kelompok yaitu berpikir secara Realisme. Realisme berarti se-relevan mungkin se-kontekstual mungkin dengan keadaan sebenarnya yang dialami peserta diskusi dengan se-ekspresif mungkin. Tanpa pola pikir yang realis, maka diskusi akan menjadi sempit, tanpa perspektif (kabur). Yang mendorong orang untuk bergabung dalam berpikir adalah usaha untuk mengetahui realistis tidaknya pemikirannya sendiri apabila dikaji dan dibandingkan dengan sesamanya. Hal inilah yang melandasi kata bersama didalam diskusi. 

     Kesimpulan-kesimpulan yang diambil tidak bersifat pribadi tetapi lebih kepada rumusan bersama yang telah di-dialog-kan dengan peserta diskusi. Dan dengan bertemunya pandangan-pandangan ini akan menciptakan pandangan baru yang lebih riil karena lebih luas dasarnya. Didalam teknis men-dialog-kan persoalan yang ada, ada satu sikap mendasar yang perlu yaitu “penghargaan” atas diri dan rekan, atas opini dan kesimpulan. Sikap saling menghargai inilah yang harus ditanamkan oleh pimpinan kelompok.

      Agar kualitas diskusi dapat tecapai maka serang pemimpin diskusi harus melaksanakan teknik-tehnik diskusi, di antaranya :

1.     Bentuk lingkaran atau bentuk U. 

    Teknik ini digunakan untuk menciptakan kondisi informal, kesan rileks, dan peserta saling berhadapan muka. Dengan suasana informil peserta tidak merasa terikat dan kaku sehingga diharapkan dapat terjalin komunikasi yang semaksimal mungkin. 

2.    Bentuk kelas 

      Metode ini dipergunakan ketika peserta diskusi kurang aktif dan terkesan menghindar ketika ditanya pendapatnnya. Pada saat ini pemimpin kelompok harus jeli dan menciptakan kesan formal yang mengkondisikan setiap peserta harus mengemukakan pendapatnya. Pada metode kelas ini peserta tidak saling berhadapan dan peran pimpinan kelompok sangat vital dan cenderung mendominasi terutama dalam menarik kesimpulan dan mengarahkan opini utama, methode ini sebagai penyelesaian pokok permasalahan. 

    Penyelesaian masalah dalam diskusi kelompok hendaknya diselami, dijelaskan dan disetujui oleh kelompok. pemecahan persoalan dikemukakan, pemecahan utama akan tampak dari rangkaian dialog, penyesuaian paham atau mufakat tercapai. 

   Rumusan persoalan yang di kemukakan oleh pimpinan kelompok hendaknya dapat mendorong kebebasan berpikir peserta,menimbulkan pertukaran pikiran dan memancing terjadinya pertukaran pendapat. Rumusan sebaiknya singkat,jelas dan mudah di mengerti.

  Hal-hal pokok tugas pimpinan kelompok diskusi adalah tidak berat sebelah,dapat mengatur pembicaraan,mengerti pendapat yang di kemukakan,membangkitkan keberanian bicara. Teknik-teknik alternatif di dalam pengelolaan kelompok kecil yaitu : 

- Metode perwakilan 
- Metode sandiwara 
- Metode penemuan masalah. 

   Memahami kondisi psikologis dari peserta adalah hal utama disaat dilakukan evaluasi perkembangan dan keterlibatan peserta didalam kelompok, berarti paham akan dunia tiap peserta, kekhususan dan keunikan peserta sehingga kita akan memahami perbedaan pola pikir, gaya bicara dan sikap setiap peserta sehingga dapat di pahami latar belakang peserta dan dapat di jadikan sebagai alternatif untuk melakukan pendekatan secara pasif, Maka dapat dilakukan evaluasi yang meliputi : pengehargaan diri, pengertian, keberanian berbicara, keyakinan diri dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain.

  Untuk menjalin kelancaran suatu proses diskusi maka ada beberapa syarat yang harus di patuhi, diantaranya : 

1. Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan : 

a. Tata tertib tidak ketat. 
b. Setiap orang diberi kesempatan berbicara. 
c. Kesediaan untuk berkompromi. 

2. Bagi peserta diskusi : 

a. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan. 
b. Sanggup berpikir bebas dan lugas 
c. Pandai mendengar,menjabarkan dan menganalisa. 
d. Mau menerima pendapat atau saran orang lain yang benar. 
e. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain. 

3. Bagi pemimpin diskusi harus 

a. Bersikap hati-hati,cerdas dan tanggap. 
b. Pandai menyimpulkan.
c. Bersikap netral dan tidak memihak.

     Dari ketentuan-ketentuan dan aturan dalam diskusi seperti yang di sebut dia atas bila di patuhi dan di laksanakan maka akan mencapai hasil diskusi yang baik dan semua elemen atau perangkat di dalam diskusi dapat brjalan atau bekerja sesuai dengan fungsinya.  


   

5 komentar:

angga said...

infonya boleh jga nih gan..
makasih ya.. :)

rendi said...

makasih nih gan atas tipsnya :)

aryo said...

sarannya boleh d coba nih gan :D

rahmat said...

ikut baca ajs gan sarannya, lmyan bsa d coba

Staff Administrator said...

terima kasih mas...jadi nambah pengetahuan dan wawasan baru jadinya :)