04 February 2015

Saya Belum Menyerah

Beberapa hari yang lalu kota Kendari sempat diguyur hujan lebat, tapi siang ini saat sebagian wilayah Indonesia di guyur hujan, Kota kendari justru panas luar biasa hingga terasa sampai kedalam ruang kantor.

Siang ini, tumpukan kertas yang berisi tanda tangan dan beberapa tulisan yang harus saya koreksi telah selesai, sebagian telah saya majukan ke meja Komandan dan sebagian lagi saya kembalikan ke staf untuk dibetulkan. 

Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadiran Allah SWT, saat ini usia saya memasuki kepala 40, saat teman-teman seangkatan sudah banyak yang terbaring sakit, Tuhan masih memberikan saya kesehatan, kemampuan berfikir dan bekerja. 

sahabat ku yang baik....

Hidup adalah cobaan dan Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan diluar batas kemampuan.  Saya duduk di kursi ini, meminum segelas kopi buatan anggota setiap pagi, diberi pangkat Perwira, bukan saya raih dengan mudah, semua karena proses, karena perjuangan, do'a, study dan pengalaman.  Butuh senyum, butuh keramahan, butuh nasihat, disiplin dan lain sebagainya.  Saya bukanlah seorang yang datang dari planet yang secara tiba-tiba duduk di kursi ini. Saya pernah berjualan Koran, pernah menjadi tukang Ojeg mengantar orang keluar masuk kampung dengan imbalan Rp. 3.000 atau Rp. 5.000,- . 

Suatu hal yang wajar ketika suatu saat kondisi mental kita sedang down, tetapi kondisi down tersebut tidak lantas memutuskan semangat untuk bangkit bukan ? Kenapa musti takut memulai ? Kenapa musti takut untuk mencoba ? dan Kenapa harus menyerah ? 

Saya teringat ketika saya sedang melaksanakan Study Perwira di Bandung beberapa tahun yang lalu, saat itu saya sempat jatuh sakit sehingga mendapat perawatan khusus di ruang ICU RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama 3 hari dan dirawat selama 21 hari. Saat itu secara tiba-tiba saya menderita suatu Penyakit Langka yang oleh medis diberi nama Miller Fisher Syndrome Variant Of Guillain-Barre Syndrome (baca disini). Sebelumnya saya tidak pernah menderita suatu penyakit parah. Setelah saya keluar dari ruang ICU, Komandan saya datang membesuk dan bertanya "kondisi kamu gimana Man ? apakah kamu masih bisa melanjutkan Study ? " saya menjawab dengan lantang "Siap Komandan. Saya belum menyerah dan tidak akan menyerah !" 



"Siap, Komandan ... Saya belum menyerah  dan tidak akan menyerah !"



Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, berkat do'a dari orang tua, sahabat, para dokter yang merawat dengan baik serta disiplin dan kemauan untuk sembuh, kesehatan saya kembali pulih seperti sediakala.  Study saya pun selesai tepat waktu dengan nilai yang cukup memuaskan.

Inilah hasil dari suatu Proses perjuangan dan do'a dimana didalamnya dibutuhkan senyum,  keramahan, ketabahan, nasihat, disiplin dan lain sebagainya

Sahabat ku yang baik.....

Orang berkata Hidup itu indah. Yaah.. hidup itu memang indah, tentu jika di barengi dengan Iman. Tanpa iman mustahil hidup itu akan indah. Banyak diantara sahabat kita yang oleh karena kegagalannya dalam mencapai sesuatu, menjerumuskan dirinya kedalam Narkoba. Tak sedikit pula  diantara sahabat-sahabat kita yang menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan. Mereka menabrak norma, adat istiadat bahkan agama. Lantas timpul pertanyaan,  "Bagaimana mungkin hidup akan indah jika raga di grogoti oleh Narkotika dan Obat-obat terlarang ?" atau  "bagaimana mungkin hidup akan indah jika kehormatan kita diberikan kepada orang lain dengan imbalan uang ?" saya pernah membaca sebuah artikel di salah satu majalah, seseorang yang dulunya pecandu narkoba dan seks bebas ditanya "Mba, gimana keadaan mba sekarang ?" "Alhamdulillah, Semenjak kenal dan berusaha lebih dekat dengan Tuhan, hidup saya lebih indah,  sekarang hidup saya lebih tenang." jawabnya.

Hidup itu ujian.

Layaknya sekolah, hadapi ujian dengan tenang, jangan jadikan ujian tersebut sebagai suatu beban dan yang paling utama adalah persiapkan diri untuk mengadapi ujian, berdo'alah kepada Sang Maha Pemberi Nikmat, mendekatlah pada-Nya,  Percayalah setelah ujian, derajat kita akan ditinggikan oleh sebab kita telah diberikan ijazah. Jangan menyerah, jangan jadikan "Lemah" sebagai suatu pembenaran untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan Tuhan bersama kita disetiap hela nafas.  

Salam.






11 komentar:

islam di dadaku said...

Alhamdulillah PAk Allah memang Maha Rahman dan selalu memberi yang terbaik untuk kita

Unknown said...

@islam di dadaku > Amiin

ReBorn said...

super sekali Pak :)
moga selalu tetap sehat ya pak.

Ikhsanudin said...

bagus postingnya

Admin said...

Amiin....Terimakasih pak @ReBorn

Admin said...

@Din Ikhsanudin .. Makasih mas Bro...

Satriyo Katrox said...

Hadir ndan..tetap semangat kang will..apalagi udah kepala empat..kan waktunya puber kedua..nah loh..wkwkwk

Eh link blogku jangan lupa tempel yah..punya sampean masih nempel di http://satriyoku.blogspot.com/2009/07/blog-post.html

Admin Blekenyek said...

Wiiiih... juragan nongol nih... aseeeek.. Link udah lama sy pasang kang Yo' ..

cyntia said...

sepenggal kisah hidup om Wil yg sangat menyentuh, mengharukan dan membangkitkan smngat. Makasih y om udh mw berbagi ama kami Blogger pemula penerus bangsa.


Berdamai lah dengan hati untuk apa yg kita miliki.. Bersyukurlah sepenuh hati dengan semua karunia-Illahi, brjuang lah terus tanpa henti hingga maut menjemput nanti..

salam

Admin Blekenyek said...

@Cyntia > berbuat yg terbaik dan Tetap semangat

Alfian Nawawi (Ivan Kavalera) said...

Bang Willyo. Jangan menyerah! Saya yakin bang Willyo tetap kuat. Lantang suaramu otot kawat tulang besi.