06 November 2010

Maafkan Aku Jiwa ku

.

Tersirat makna mu dalam buih peluh malam di jalan
jalan yang tak bertepi
kau tundukkan kepalaku menghisap rasa malu
yang dulu kau tulis pada sehelai kain warna putih
dan aku sadar sekarang
betapa roda ini telah menggilas ku
hingga aku tergagap , mati suri !

Tak berhenti, sampai kapan ?
atau harus menelanjangi wajah ku di tepi danau
agar nampak olehmu guratan-guratan aurat ku
mematil sirip-sirip duyung

Oh Jiwa
kemana engkau kini menepi
telah kucari engkau hingga waktu tak lagi berharga
hingga akar tak lagi menjalar
agar hutang-hutang ku pada mu terbayar
Aku ingin maaf mu
sebab tak pernah memberi Sarapan Rohani.

Depok 5/11/10 pukul 5.30 pagi
Asr. Divif 1 Kostrad

32 komentar:

Richa Rie said...

asikkk abis lunch dengerin syair. kanggggg gabung gabunggg

Bejo said...

cukup 1 kata saja: keren

salam human. hahaha

Arjuna said...

sedih rasanya membaca tulisanmu,,,:)

Tetap kuatkanlah hatimu Sahabat,,,,

selalu ada cinta yang kan menguatkan,,

Sohra Rusdi said...

wah template baru pak makin kelihatan nih bakat di bidang seninya maaf sahabat baru datang berkunjung salam

Admin said...

berkunjung di mlm minggu yg kelabuu..puisinya bvisa di contek nihh buat bahan rayuan hehehe

Unknown said...

blogwalking and follow

Unknown said...

ica @ oke cha...silahkan gabung

Unknown said...

bejo@ tengqiu pelimat...salam human juga...hehe
langit @ wah, makasih bgt, smangat !
URBAN@ templateny aku ganti pd bulan ramadhan kemaren, wah brarti lama ga bw ya.. Hehe

Unknown said...

kang ipin@ monggo silahkan..
Ibnu @ makasih, akan aku follow balik

IjoPunkJutee said...

Nice poem, dengan diringi lagu yang asyik...!

Resna Tazkiyatunnafs said...

Wah template baru kang? O iya, bannernya udah kepasang tuh, gantian ya?

Kisah Abu Nawas said...

aku memaafkanmu tapi jiwamu memaafkan tidak..

Unknown said...

@ IjoPunkJutee
thanks kawan

@ Resna Tazkiyatunnafs
udah aku pasang juga sobat

@ Kisah Abu Nawas
nah itu dia masalahnya... heheheh

Unknown said...

tq. udah follow balik. syair arab donk heheh

Hanya Seorang Sahabat said...

wah dalam banget...

slm sahabat dr solo brader.

Irma Senja said...

selamat pagi sahabat,.....

akhirnya kembali membaca tulisanmu,teruslah menulis ^^

Aulawi Ahmad said...

indah puisinya mas :) tq 4 share :)

windflowers said...

jiwamu kan selalu memaafkanmu...
sampai kapanpun...
agar kau kembali berdamai dengannya..
dan menerima seutuh-utuhnya jiwamu yg mengisi relung2 tubuhmu...

Aryadevi said...

salam kunjungan mas !

safru said...

Hanya bisa berkomentar "MANTAPPPPPP"

edwprazz said...

jiwa harus bersih. karena ketenangan akan kita dapatkan darinya...

Ninda Rahadi said...

bagusnyaaa

semoga sehat terus yah mas willyo

Lina Gustina said...

Puisinya bagus banget Bang...

nuranuraniku.blogspot.com said...

salam sobat
puisi indah,
mungkin jiwanya sedang menghibur diri ya mas,
kemana jiwa pergi,entahlah.
maafkan saja kalau jiwanya pergi.

alkatro said...

oh maknyuus tenan bang...

mungkin sejuknya angin
dan lembutnya lafaz cinta
dari hembusan nafas
akan menghadirkannya
dalam sekejap mata

karena jiwa takkan pernah pergi
hanya tak terlihat
saat kelam bersemayam

glunthang
wkwkwkwk
nyanyi wae ah.. jreng salahkah aku.. walah suaraku ga merdu.. kabuurr :D

Anonymous said...

Kunjungan perdana...puisi jiwa yang keluar dari hati...I like it

dwina.net said...

keyeeennnn
eh salah
kereennnn
ayo.... berkarya lagi....

Anak Nelayan said...

puisi yang muantab sobat

Meriskapw said...

puisi tingkat berat, otakku gak nutut mas.. tp kereen, hehe

Anonymous said...

akhirnya bisa jalan2 dengan blog ini lagi bung,sory baru bisa berkunjung ;D

hellboy said...

jalan jalan sob mampir balik yyah

Unknown said...

puisi akan pas jika sipenulis yang memaknainya...isi yang tersirat kadang-kadang menjadi lain saat orang lain yang membacanya...tapi puisinya baguuusss..aku juga boleh kan cari makna sendiri setelah baca...yang penting pisitif kan...salam kenal.
ditunggu di Cooking Recipes